Senin, 12 Agustus 2013

Konsep Dasar Asuhan Kebidanan pada ibu dalam Masa Persalinan


Serangkaian peristiwa kompleks terjadi pada ibu melahirkan. Ibu memiliki beberapa keadaan, yaitu keadaan tidak hamil, hamil dan setelah melahirkan. Sebagai seorang Bidan, seyogyanya lebih memahami dan mengenal terlebih dahulu tentang persalinan.
Persalinan adalah proses fisiologis yang dialami oleh seorang wanita dalam masa akhir kehamilannya yang diikuti oleh perubahan fisiologis dan psikologis yang akan dialami oleh ibu bersalin. Dalam menurunkan AKI (Angka Kematian Ibu) dibutuhkan pen olong persalinan yang termapil dan mampu memberikan asuhan persalinan kepada ibu bersalin secara komprehensif. Oleh sebab itu, dalam pembelajaran ini diharapkan mahasiswa dapat menjelaskan konsep dasar asuhan kebidanan pada ibu dalam masa persalinan.

Pengertian Persalinan
Definisi Persalinan :
·         Persalinan Adalah proses dari pengeluaran janin dan placenta.
·         Persalinan Normal adalah proses pengeluaran janin cukup bulan, presentasi belakang kepala masuk melalui jalan lahir sesuai kurva partograf normal dan lahir secara sp;ontan serta tidak terdapat komplikasi pada ibu dan bayi, usia kehamilan normal 37 – 42 minggu, BB 2500 – 4000 gram.
Klasifikasi Persalinan :
1.         Persalinan Normal
          Adalah suatu proses lahirnya bayi cukup bulan, letak belakang kepala, dan masuk melalui jalan lahir sesuai kurva partograf normal serta lahir secara spontan, dengan kekuatan ibu sendiri.
2.       Persalinan Buatan
          Adalah proses persalinan dibantu tenaga dari luar misalnya ekstraksi dengan forceps atau dilakukan operasi sectio caesarea.
3.       Persalinan Anjuran
          Adalah proses persalinan tidak mulai dengan sendirinya tapi berlangsung karena induksi persalinan.
4.        Persalinan Percobaan
          Adalah suatu penilaian kemajuan persalinan untuk memperoleh bukti tentang ada atau tidaknya CPD.
Misalnya kepala belum turun pada primi dengan majunya pembukaan tapi kepala tidak turun.
5.       Partus Prepisitatus
          Adalah partus yang berlangsung dengan cepat.
Tujuan Asuhan Persalinan
Tujuan asuhan persalinan mengupayakan kelangsungan hidup dan mencapai derajat kesehatan yang tinggi bagi ibu dan bayinya, melalui berbagai upaya yang terintegrasi dan lengkap serta intervensi minimal sehingga prinsip keamanan dan kualitas pelayanan dapat terjaga pada tingkat yang optimal.
1.         Melindungi keselamatan ibu dan BBL.
2.       Memberi dukungan pada persalinan normal, mendeteksi, menatalaksana komplikasi tepat waktu.
3.       Memberi dukungan terhadap kebutuhan  ibu dan keluarga.
Tujuan Asuhan Persalinan Normal :
1.         Meningkatkan kelangsungan hidup dan KIA.
2.       Mengurangi intervensi.
3.       Meningkatkan keamanan dan kualitas layanan.
Penolong yang Terampil
1.         Profesional
Harus menguasai skill dan kompeten serta melakukan sesuai dengan langkah – langkah sesuai dengan prosedur dan sering dilakukan.
2.       Memiliki pengetahuan dan keterampilan untuk :
-          Menatalaksana persalinan, kelahiran dan nifas.
-          Mengenali komplikasi
-          Mendiagnosa, menatalaksana dan merujuk.

3.       Dapat melakukan semua intervensi dasar kebidanan, kesiapan menghadapi kelahiran dan komplikasi :
a.        Bagi Ibu dan Keluarga.
-          Mengenali tanda dan bahaya
-          Merencanakan penatalaksanaan komplikasi
-          Menghemat uang dan mengakses dana
-          Mengatur transportasi (rute)
-          Merencanakan tempat persalinan
-          Memilih pemberi asuhan
-          Mengikuti instruksi untuk asuhan diri sendiri

6      Tanda Bahaya Kehamilan :
Ø Perdarahan pervaginam
Ø Nyeri kepala hebat
Ø Oedema pada muka dan tangan
Ø Nyeri uku hati dan abdomen
Ø Peegerakan bayi kurang dirasakan oleh ibu
Ø Penglihatan kabur (tanda impending eklampsi)

b.        Bagi Pemberi Asuhan.
-          Mendiagnosa, menatalaksana masalah dan komplikasi sesuai prosedur dan tepat waktu.
-          Rujukan : 3T
Ø Terlambat mendeteksi baik ditingkat keluarga maupun tenaga kesehatan serta terlambat mengambil keputusan.
Ø Terlambat transportasi.
Ø Terlambat mendapat tindakan di tempat pelayanan kesehatan.
-          Konsultasi tentang proses persalinan dan kesiapan menghadapi komplikasi.
-          Penkes pada masyarakat .
-          Mengenali dan merespon tanda bahaya.
-          Merencanakan siapa pengambil keputusan disaat darurat.
-          Merencanakan tabulin.
-          Merencanakan donor darah.
Sebab – sebab Mulainya Persalinan
Secara pasti belum diketahui namun ada teori – teori tentang mulainya persalinan.
§  Penurunan Hormon ( Estrogen dan Progesteron Menurun)
Fungsi progesteron adalah merelaksasi otot-otot polos miometrium. Selama hormon diproduksi oleh placenta maka uterus akan berelaksasi.
§  Placenta Menjadi Tua ( Placenta mengalami Degenerasi)
1 – 2 minggu sebelum persalinan placenta mengalami degenerasi sehingga kadar estrogen dan progesteron menurun sehingga tidak ada yang merelaksasi otot polos dan timbul kontraksi.
§  Distensi Rahim
        Rahim yang membesar semakin teregang sehingga terjadi ischemia yaitu kekurangan O2 maka akan timbul kontraksi sehingga menyebabkan gangguan aliran darah utero placenter.
§  Iritasi Mekanik
        Dengan penurunan kepala, dekat sacrum terdapat saraf (Fleksus Frankenhauser) tertekan sehingga timbul kontraksi.
§  Induksi Partus ( Harus dirangsang)
Tahapan Persalinan
• Kala I
Disebut juga kala pembukaan dimana serviks membuka dari 0 cm sampai pembukaan lengkap. Proses ini berlangsung kurang lebih 18- 24 jam, yang terbagi dalam 2 fase, yaitu :
a.     Fase laten ( 8 jam ) dari pembukaan < 4 cm, Dilatasi serviks perlahan.
b.     Fase aktif ( Tidak lebih dari 6 jam ) dari pembukaan 4 cm sampai pembukan 10 cm, His kuat dan dilatasi lebih cepat.
·      Fase akselerasi : pembukaan 3 cm menjadi 4 dalam waktu 2 jam
·      Fase dilatasi maksimal : pembukaan 4 cm menjadi 9 cm dalam waktu 2 jam
·      Fase deselerasi : pembukaan 9 cm menjadi 10 cm dalam waktu 2 jam

• Kala II
Dimulai dari pembukaan lengkap ( 10 cm ) sampai bayi lahir. Proses ini berlangsung 2 jam pada primigravida dan 1 jam pada multigravida. Pada kala ini his menjadi lebih kuat dan teratur kurang lebih 2-3 menit sekali. Ibu mulai merasakan adanya tekanan pada anus sehingga timbul perasaan ingin mengedan. Kemudian perineum mulai menonjol dan vulva mulai membuka. Dengan kekuatan his dan mengedan yang maksimal maka bayi dapat dilahirkan.
• Kala III 
Dimulai segera setelah bayi lahir sampai lahirnya plasenta yang berlangsung tidak lebih dari 30 menit. Setelah bayi lahir, uterus teraba keras. Beberapa menit kemudian uterus berkontraksi lagi untuk melepaskan plasenta dari dindingnya.
Management aktif kala III yaitu  Pemberian ocytosinMassage fundus uteri, PTT (Peregangan Tali Pusat Terkendali ). Tanda pelepasan plasenta semburan darah tiba-tiba, tali pusat memanjang, perubahan ukuran dan bentuk uterus. Keuntungan management aktif kala III  Kala III meningkat, mengurangi jumlah kehilangan darah, mengurangi kejadian retensio plasenta.

• Kala IV
Dimulai dari saat lahirnya plasenta sampai 2 jam pertama post partum. Observasi yang harus dilakukan pada kala ini adalah tingkat kesadaran, tanda-tanda vital, kontraksi uterus dan perdarahan.

Tanda – tanda Persalinan
Diagnosa Inpartu :
1.   His teratur : Frekuensi min 2 x / 10 menit, lama 20 – 40 “
2. Efficement dan Dilatasi
Efficement (Ef) adalah pendataran dinilai dari panjangnya serviks secara anatomi = 4 cm, dinilai dari sisa panjang portio.
1 cm = Ef 100 %                  2 cm = Ef  75 %
3 cm = Ef  50 %                 4 cm = Ef  25 %
Ø  Primi : Efficement dulu pada awal persalinan baru dilatasi.
Ø  Multi : Efficement dan dilatasi bersamaan, pada akhir kehamilan terjadi pendataran.
3. Blood Slym
4. Uterus Mengeras saat kontraksi

0 komentar:

Posting Komentar

 

Welcome Blog Bidan Cantik © 2008. Design By: Buy Engagement Rings | Infidelity in Marriage by Blogger Templates