Serangkaian peristiwa kompleks terjadi pada ibu melahirkan. Ibu memiliki beberapa keadaan, yaitu keadaan tidak hamil, hamil dan setelah melahirkan. Sebagai seorang Bidan, seyogyanya lebih memahami dan mengenal terlebih dahulu tentang persalinan. Persalinan adalah proses fisiologis yang dialami oleh seorang wanita dalam masa akhir kehamilannya yang diikuti oleh perubahan fisiologis dan psikologis yang akan dialami oleh ibu bersalin. Dalam menurunkan AKI (Angka Kematian Ibu) dibutuhkan pen olong persalinan yang termapil dan mampu memberikan asuhan persalinan kepada ibu bersalin secara komprehensif. Oleh sebab itu, dalam pembelajaran ini diharapkan mahasiswa dapat menjelaskan konsep dasar asuhan kebidanan pada ibu dalam masa persalinan.
Pengertian Persalinan
Definisi
Persalinan :
·
Persalinan Adalah proses
dari pengeluaran janin dan placenta.
·
Persalinan Normal
adalah proses pengeluaran janin cukup bulan, presentasi belakang kepala masuk
melalui jalan lahir sesuai kurva partograf normal dan lahir secara sp;ontan
serta tidak terdapat komplikasi pada ibu dan bayi, usia kehamilan normal 37 –
42 minggu, BB 2500 – 4000 gram.
Klasifikasi
Persalinan :
1.
Persalinan Normal
Adalah
suatu proses lahirnya bayi cukup bulan, letak belakang kepala, dan masuk
melalui jalan lahir sesuai kurva partograf normal serta lahir secara spontan,
dengan kekuatan ibu sendiri.
2.
Persalinan Buatan
Adalah
proses persalinan dibantu tenaga dari luar misalnya ekstraksi dengan forceps
atau dilakukan operasi sectio caesarea.
3.
Persalinan Anjuran
Adalah
proses persalinan tidak mulai dengan sendirinya tapi berlangsung karena induksi
persalinan.
4.
Persalinan
Percobaan
Adalah
suatu penilaian kemajuan persalinan untuk memperoleh bukti tentang ada atau
tidaknya CPD.
Misalnya kepala belum turun pada primi dengan majunya
pembukaan tapi kepala tidak turun.
5.
Partus
Prepisitatus
Adalah partus yang
berlangsung dengan cepat.
Tujuan Asuhan Persalinan
Tujuan asuhan persalinan
mengupayakan kelangsungan hidup dan mencapai derajat kesehatan yang tinggi bagi
ibu dan bayinya, melalui berbagai upaya yang terintegrasi dan lengkap serta
intervensi minimal sehingga prinsip keamanan dan kualitas pelayanan dapat
terjaga pada tingkat yang optimal.
1.
Melindungi
keselamatan ibu dan BBL.
2.
Memberi dukungan
pada persalinan normal, mendeteksi, menatalaksana komplikasi tepat waktu.
3.
Memberi dukungan
terhadap kebutuhan ibu dan keluarga.
Tujuan Asuhan
Persalinan Normal :
1.
Meningkatkan
kelangsungan hidup dan KIA.
2.
Mengurangi
intervensi.
3.
Meningkatkan
keamanan dan kualitas layanan.
Penolong yang Terampil
1.
Profesional
Harus
menguasai skill dan kompeten serta melakukan sesuai dengan langkah – langkah
sesuai dengan prosedur dan sering dilakukan.
2.
Memiliki pengetahuan dan
keterampilan untuk :
-
Menatalaksana
persalinan, kelahiran dan nifas.
-
Mengenali komplikasi
-
Mendiagnosa,
menatalaksana dan merujuk.
3.
Dapat melakukan semua
intervensi dasar kebidanan, kesiapan menghadapi kelahiran dan komplikasi :
a.
Bagi Ibu dan Keluarga.
-
Mengenali tanda dan
bahaya
-
Merencanakan
penatalaksanaan komplikasi
-
Menghemat uang dan
mengakses dana
-
Mengatur transportasi
(rute)
-
Merencanakan tempat
persalinan
-
Memilih pemberi asuhan
-
Mengikuti instruksi
untuk asuhan diri sendiri
6
Tanda Bahaya Kehamilan :
Ø Perdarahan
pervaginam
Ø Nyeri
kepala hebat
Ø Oedema
pada muka dan tangan
Ø Nyeri
uku hati dan abdomen
Ø Peegerakan
bayi kurang dirasakan oleh ibu
Ø Penglihatan
kabur (tanda impending eklampsi)
b.
Bagi Pemberi Asuhan.
-
Mendiagnosa,
menatalaksana masalah dan komplikasi sesuai prosedur dan tepat waktu.
-
Rujukan : 3T
Ø Terlambat mendeteksi baik ditingkat keluarga maupun
tenaga kesehatan serta terlambat mengambil keputusan.
Ø Terlambat transportasi.
Ø Terlambat mendapat tindakan di tempat pelayanan
kesehatan.
-
Konsultasi tentang
proses persalinan dan kesiapan menghadapi
komplikasi.
-
Penkes pada masyarakat .
-
Mengenali dan merespon tanda bahaya.
-
Merencanakan
siapa pengambil keputusan disaat darurat.
-
Merencanakan
tabulin.
-
Merencanakan
donor darah.
Sebab – sebab Mulainya Persalinan
Secara pasti
belum diketahui namun ada teori – teori tentang mulainya persalinan.
§ Penurunan Hormon ( Estrogen dan Progesteron Menurun)
Fungsi progesteron adalah
merelaksasi otot-otot polos miometrium. Selama hormon diproduksi oleh placenta
maka uterus akan berelaksasi.
§ Placenta Menjadi Tua ( Placenta mengalami Degenerasi)
1
– 2 minggu sebelum persalinan placenta mengalami degenerasi sehingga kadar
estrogen dan progesteron menurun sehingga tidak ada yang merelaksasi otot polos
dan timbul kontraksi.
§ Distensi Rahim
Rahim yang membesar semakin teregang
sehingga terjadi ischemia yaitu kekurangan O2 maka akan timbul
kontraksi sehingga menyebabkan gangguan aliran darah utero placenter.
§ Iritasi Mekanik
Dengan penurunan kepala, dekat sacrum
terdapat saraf (Fleksus Frankenhauser) tertekan sehingga timbul kontraksi.
§ Induksi Partus ( Harus dirangsang)
Tahapan Persalinan
• Kala I
Disebut juga kala
pembukaan dimana serviks membuka dari 0 cm sampai pembukaan lengkap. Proses ini
berlangsung kurang lebih 18- 24 jam, yang terbagi dalam 2 fase, yaitu :
a. Fase
laten ( 8 jam ) dari pembukaan < 4 cm, Dilatasi serviks perlahan.
b. Fase
aktif ( Tidak lebih dari 6
jam ) dari pembukaan 4
cm sampai pembukan 10 cm, His kuat dan
dilatasi lebih cepat.
·
Fase akselerasi :
pembukaan 3 cm menjadi 4 dalam waktu 2 jam
·
Fase dilatasi maksimal :
pembukaan 4 cm menjadi 9 cm dalam waktu 2 jam
·
Fase deselerasi :
pembukaan 9 cm menjadi 10 cm dalam waktu 2 jam
• Kala II
Dimulai dari pembukaan
lengkap ( 10 cm ) sampai bayi lahir. Proses ini berlangsung 2 jam pada
primigravida dan 1 jam pada multigravida. Pada kala ini his menjadi lebih kuat
dan teratur kurang lebih 2-3 menit sekali. Ibu mulai merasakan adanya tekanan
pada anus sehingga timbul perasaan ingin mengedan. Kemudian perineum mulai
menonjol dan vulva mulai membuka. Dengan kekuatan his dan mengedan yang maksimal
maka bayi dapat dilahirkan.
• Kala III
Dimulai segera setelah
bayi lahir sampai lahirnya plasenta yang berlangsung tidak lebih dari 30 menit.
Setelah bayi lahir, uterus teraba keras. Beberapa menit kemudian uterus
berkontraksi lagi untuk melepaskan plasenta dari dindingnya.
Management aktif kala
III yaitu Pemberian ocytosin, Massage
fundus uteri, PTT (Peregangan Tali Pusat Terkendali ). Tanda
pelepasan plasenta semburan darah tiba-tiba, tali pusat memanjang, perubahan ukuran dan
bentuk uterus. Keuntungan
management aktif kala III
Kala III meningkat, mengurangi jumlah
kehilangan darah, mengurangi
kejadian retensio plasenta.
• Kala IV
Dimulai dari saat
lahirnya plasenta sampai 2 jam pertama post partum. Observasi yang harus
dilakukan pada kala ini adalah tingkat kesadaran, tanda-tanda vital, kontraksi
uterus dan perdarahan.
Tanda –
tanda Persalinan
Diagnosa Inpartu
:
1.
His teratur :
Frekuensi min 2 x / 10 menit, lama 20 – 40 “
2. Efficement dan Dilatasi
Efficement (Ef) adalah
pendataran dinilai dari panjangnya serviks secara anatomi = 4 cm, dinilai dari
sisa panjang portio.
1 cm = Ef 100 % 2 cm = Ef 75 %
3 cm = Ef 50 % 4
cm = Ef 25 %
Ø Primi : Efficement dulu pada awal persalinan baru
dilatasi.
Ø Multi : Efficement dan dilatasi bersamaan, pada akhir
kehamilan terjadi pendataran.
3. Blood Slym
4. Uterus
Mengeras saat kontraksi
0 komentar:
Posting Komentar