Selasa, 18 September 2018

Bentuk Komunikasi

 Bentuk Komunikasi

1.       Komunikasi Massa

a.        Pengertian

Komunikasi massa (mass communication) adalah komunikasi umum bukan pribadi. Pesan yang disampaikan ditujukan pada khalayak/semua orang. Bentuk komunikasi ini menyampaikan pernyataan secara terbuka melalui media penyebaran secara tidak langsung dan satu arah pada publik yang tersebar.  Pesan yang disampaikan dalam komunikasi ini ditujukan kepada komunikan yang beragam dalam jumlah banyak dengan menggunakan media surat kabar, media TV, radio, dan sebagainya.

Komunikasi massa ialah komunikasi melalui media masa modern yang meliputi surat kabar, siaran radio dan televisi. Komunikasi massa menyiarkan informasi, gagasan, dan sikap kepada komunikan yang beragam dalam jumlah yang banyak menggunakan media melakukan komunikasi massa ini kebih sukar dibanding komunikasi antar pribadi.

Melakukan komunikasi massa lebih sukar bila dibandingkan dengan komunikasi antar pribadi. Komunikasi massa yang berhasil adalah komunikasi kontak pribadi dengan pribadi yang diulang ribuan kali secara serentak. 

Dalam komunikasi massa, ada dua tugas komunikator agar pesan yang disampaikan diterima komunikan, yaitu apa yang akan dikomunikasikan dan bagaimana harus menyampaikan. 

b.       Bentuk

Salah satu contoh bentuk komunikasi massa adalah  informasi dari Kementrian Kesehatan tentang program Jampersal yang ditayangkan di televisi.

c.        Ciri Komunikasi Massa

Komunikasi massa mempunyai ciri-cirisebagai berikut :

-          Bersifat tidak langsung, harus melalui suatu media teknis seperti televisi, radio, dll.

-          Bersifat satu arah, dimana tidak ada interaksi antara komunikator dengan komunikan

-          Bersifat terbuka, siapa saja dapat menjadi komunikan.

-          Secara geografis komunikannya tersebar.

d.       Karakteristik

Karakteristik Komunikasi Massa :

o   Bersifat umum (terbuka untuk semua orang).

o   Heterogen.

o   Menimbulkan keserempakan (serempak kontak dengan sejumlah besar penduduk  dalam jarak yang jauh dan dalam keadaan terpisah).

o   Hubungan komunikator-komunikan bersifat non pribadi.

e.        Model

Model Komunikasi Massa :

-         Model jarum hipodermik artinya komunikasi massa menimbulkan efek yang kuat, terarah, segera, dan langsung.

-         Model komunikasi satu tahap yaitu saluran komunikasi massa langsung ke massa komunikan tanpa melalui orang lain, meskipun pesan tidak mencapai dan tidak menimbulkan efek yang sama bagi komunikan.

-         Model komunikasi dua tahap yaitu ide atau pesan dari radio atau surat kabar diterima pemuka pendapat, baru disampaikan ke penduduk/ pengikut.

-         Model komunikasi tahap ganda yaitu gabungan dari beberapa model yang lain

 

2.       Komunikasi Interpersonal

a.        Pengertian

Komunikasi interpersonal atau komunikasi antar pribadi adalah komunikasi antara dua  orang melalui kontak langsung dalam bentuk percakapan atau bisa disebut dengan komunikasi dialog. Penyampaian pesan dari seseorang kepada orang lain bersifat dua arah, secara verbal atau non verbal, misalnya antara bidan dengan kliennya. Komunikasi antar pribadi akan berhasil bila ada emphaty dan dukungan komunikasi, baik verbal maupun non verbal.

Komunikasi interpersonal didefinisikan sebagai komunikasi yang terjadi antara dua orang atau lebih secara tatap muk. Menurut Joseph A. Devito komunikasi interpersonal adalah proses pengiriman dan penerimaan pesan- pesan antara dua orang atau diantara sekelompok kecil orang – orang dengan beberapa efek dan beberapa umpan balik seketika.

b.       Bentuk

Komunikasi interpersonal dibedakan menjadi dua yaitu komunkasi diadik dan komunikasi triadik.

1)     Komunikasi diadik

Komunikasi diadik merupakan bentuk komunikasi interpersonal yang mana antara komunikator dan komunikan berada dalam situasi tatap muka, bisa dalam bentuk percakapan, dialog, atau wawancara. Bentuk  dialog biasanya dilakukan dalam situasi yang lebih intim, akrab, dan  personal, sedangkan bentuk wawancara sifatnya lebih serius.

2)     Komunikasi triadik

Bentuk komunikasi triadic adalah bentuk komunikasi yang pelakuknya lebih dari dua  orang, biasanya satu komunikator dan dua komunikan. Komunikasi triadik dilakukan secara dialogis sehingga memungkinkan terjadinya interaksi yang intens antara komunikator dan komunikan.

 

 

Ada tiga bentuk perilaku dalam komunikasi interpersonal, yaitu:

a)       Perilaku spontan, yaitu perilaku yang dilakukan berdasarkan desakan emosi dan dilakukan tanpa sensor serta revisi secara kognisi.

b)     Perilaku menurut kebiasaan, yaitu perilaku berdasarkan kebiasaan. Perilaku itu khas dilakukan pada suatu keadaan misalnya mengucapkan salam selamat pagi atau selamat malam.

c)      Perilaku sadar, yaitu perilaku yang dipilih berdasarkan situasi yang ada.

c.        Ciri Komunikasi Interpersonal

-          Arus pesan dua arah

Komunikasi interpersonal menempatkan sumber pesan dan penerima dalam posisi yang sejajar, sehingga memicu terjadinya pola penyebaran pesan mengikuti arus dua arah. Artinya komunikator dan komunikan dapat berganti peran secara cepat. Seorang sumber pesan, dapat berubah peran sebagai penerima pesan, begitu pula sebaliknya. Arus pesan secara dua arah ini berlangsung secara berkelanjutan.

-          Suasana informal

Komunikasi interpersonal biasanya berlangsung dalam suasana nonformal. Dengan demikian, apabila komunikasi itu berlangsung antara para pejabat disebuah instansi, maka para pelaku komunikasi itu tidak secara kaku berpegang pada hirarki jabatan dan prosedur birokrasi, namun lebih memilih pendekatan secara individu yang bersifat pertemanan. Relevan dengan suasana nonformal tersebut, pesan yanng dikomunikasikan biasanya bersifat lisan, bukan tertulis. Di samping itu, forum komunikasi yang dipilih biasanya juga cenderung bersifat nonformal, seperti percakapan intim dan lobi, bukan forum formal seperti rapat.

-          Umpan balik segera

Oleh karena komunikasi interpersonal biasanya mempertemukan para pelaku komunikasi secara bertatap muka, maka umpan balik dapat diketahui dengan segera. Seorang komunikator dapat segera memperoleh balikan atas pesan yang disampaikan dari komunikan, baik secara verbal maupun nonverbal. Ambil contoh, seorang komunikator bermaksud untuk menawarkan gagasan kepada komunikan, apakah komunikan menerima tawaran tersebut atau tidak, dapat diketahui dengan segera melalui respon verbal maupun nonverbal. Respon verbal berarti dari jawaban yang berupa kata-kata: setuju, tidak setuju, pikir-pikir, dan sebagainya. Sementara itu respon verbal dapat ditangkap melalui gelengan atau anggukan kepala, pandangan mata, raut muka, dan sebagainya.

-          Peserta komunikasi berada dalam jarak dekat

Komunikasi interpersonal merupakan metode komunikasi antarindividu yang menuntut agar peserta komunikasi berada dalam jarak dekat, baik jarak dalam arti fisik maupun psikologis. Jarak yang dekat dalam arti fisik, artinya para pelaku saling bertatap muka, berada pada satu lokasi tempat tertentu. Sedangkan jarak yang dekat secara psikkologis menunjukkan keintiman hubungan antar individu.

-          Peserta komunikasi mengirim dan menerima pesan secara simultan dan spontan, baik secara verbal maupun nonverbal.

Untuk meningkatkan kefektifan komunikasi interpersonal, peserta komunikasi dapat memberdayakan pemanfaatan kekuatan pesan verbal maupun nonverbal secara simultan. Peserta komunikasi berupaya saling meyakinkan, dengan mengoptimalkan penggunaan pesan verbal maupun nonverbal secara bersamaan, saling mengisi, salling memperkuat sesuai tujuan komunikasi. Misalnya untuk menegaskan bahwa seseorang merasa bahagia dengan pertemuan yang baru saja terjadi, dapat diungkapkan secara verbal maupun nonverbal. Secara verbal diungkapkan dengan ucapan atau kata-kata, seperti: senang sekali bertemu anda. Sedangkan secara nonverbal dapat dilakukan dengan berbagai isyarat: bersalaman, berpelukan, tersenyum, dan sebagainya.

d.       Karakteristik

Menurut Judy C. Pearson karakteristik dalam Komunikasi Interpersonal yaitu:

§  Komunikasi Interpersonal dimulai dengan diri pribadi (self)

§  Komunikasi Interpersonal bersifat transaksional

§  Komunikasi Interpersonal mencakup aspek-aspek isi pesan dan hubungan antarpribadi

§  Komunikasi Interpersonal melibatkan pihak-pihak yang saling tergantung satu dengan lainnya dalam proses berkomunikasi;

§  Komunikasi Interpersonal tidak dapat diubah atau pun di ulang.

e.        Model

ü  Interaksi intim, yang termasuk komunikasi ini adalah komunikasi diantara teman-teman baik, anggota famili, dan orang-orang yang sudah memiliki ikatan emosional yang kuat.

ü  Percakapan sosial, yaitu interaksi komunikasi untuk menyenangkan diantara orang-orang yang berkomunikasi secara sederhana. Tipe komunikasi tatap muka penting bagi pengembangan hubungan informal dalam organisasi.

ü  Interogasi atau pemeriksaan, Interogasi atau pemeriksaan adalah interaksi antara seseorang yang ada dalam kontrol, yang meminta atau bahkan menuntut informasi dari pada yang lain.

ü  Wawancara, wawancara adalah satu bentuk komunikasi interpersonal dimana dua orang terlibat dalam percakapan yang berupa tanya jawab

3.       Komunikasi Intrapersonal

a.        Pengertian

Komunikasi intrapersonal adalah komunikasi yang terjadi dalam diri individu yang berfungsi untuk menjaga kesadaran akan kejadian di sekitarnya. Bentuk komunikasi ini terjadi karena adanya pemberian arti dari komunikator terhadap suatu obyek yang diamati atau tersirat dalam pikirannya yang membutuhkan jawaban sehingga ada proses komunikasi dalam diri komunikator. Bidan dalam pengambilan keputusan biasanya dihadapkan pada jawaban ya atau tidak. Untuk menjawabnya, perlu pemikiran yang bisa dilakukan dengan komunikasi intrapersonal atau dengan diri sendiri.

Komunikasi intrapersonal merupakan keterlibatan internal secara aktif dari individu dalam proses simbolik dari pesan-pesan. Seorang individu menjadi pengirim sekaligus penerima pesan, memberikan umpan balik bagi dirinya sendiri dalam proses internal yang berkelanjutan. Komunikasi intrapersonal dapat menjadi pemicu bentuk komunikasi yang lainnya. Pengetahuan mengenai diri pribadi melalui proses-proses psikologis, seperti persepsi dan kesadaran (awareness) terjadi saat berlangsungnya komunikasi intrapribadi oleh komunikator. Untuk memahami apa yang terjadi ketika orang saling berkomunikasi, maka seseorang perlu untuk mengenal diri mereka sendiri dan orang lain. Karena pemahaman ini diperoleh melalui proses persepsi. Maka pada dasarnya letak persepsi adalah pada orang yang mempersepsikan, bukan pada suatu ungkapan ataupun objek.

b.       Bentuk

Bentuk komunikasi intrapersonal sama dengan proses berpikir, yaitu ketika seseorang secara sadar (sengaja) mengirimkan informasi pada dirinya untuk menganalisis sebuah situasi dan mengambil sikap atau keputusan. Ketika kita ingin memecahkan suatu masalah, membuat keputusan, ataupun mencari sebab dan akibat, kita akan berinteraksi dengan diri kita sendiri apa yang baik, apa yang buruk, serta apa yang dapat kita lakukan untuk menyelesaikan masalah tersebut. komunikasi seseorang dengan dirinya sendiri (communication with the self).

-          Melamun / merenung

-          Bermimpi, terutama jenis mimpi yang dinamakan "lucid dreaming

-           Berbicara sendiri atau membaca suatu tulisan dengan suara keras

-          Menulis (mengarang)

-          Membuat gerakan-gerakan ketika sedang berpikir.

-          Sense-making, contohnya, menafsirkan peta, gambar, simbol atau mencoba mengerti suatu rumus matematika

-          Penafsiran komunikasi non-verbal

-          Komunikasi diantara organ tubuh.

c.        Ciri

·        Konsep diri

Konsep diri adalah bagaimana kita memandang diri kita sendiri, biasanya hal ini kita lakukan dengan penggolongan karakteristik sifat pribadi, karakteristik sifat sosial, dan peran sosial.

·        Karakteristik pribadi

Karakteristik pribadi adalah sifat-sifat yang kita miliki, paling tidak dalam persepsi kita mengenai diri kita sendiri. Karakteristik ini dapat bersifat fisik (laki-laiki, perempuan, tinggi, rendah, cantik, tampan, gemuk, dsb) atau dapat juga mengacu pada kemampuan tertentu (pandai, pendiam, cakap, dungu, terpelajar, dsb.) konsep diri sangat erat kaitannya dengan pengetahuan. Apabila pengetahuan seseorang itu baik/tinggi maka, konsep diri seseorang itu baik pula. Sebaliknya apabila pengetahuan seseorang itu rendah maka, konsep diri seseorang itu tidak baik pula.

·        Karakteristik sosial

Karakteristik sosial adalah sifat-sifat yang kita tamplikan dalam hubungan kita dengan orang lain (ramah atau ketus, ekstrovert atau introvert, banyak bicara atau pendiam, penuh perhatian atau tidak pedulian, dsb). Hal hal ini mempengaruhi peran sosial kita, yaitu segala sesuatu yang mencakup hubungan dengan orang lain dan dalam masyarakat tertentu.

·        Peran sosial

Ketika peran sosial merupakan bagian dari konsep diri, maka kita mendefinisikan hubungan sosial kita dengan orang lain, seperti: ayah, istri, atau guru. Peran sosial ini juga dapat terkait dengan budaya, etnik, atau agama. Meskipun pembahasan kita mengenai 'diri' sejauh ini mengacu pada diri sebagai identitas tunggal, namun sebenarnya masing-masing dari kita memiliki berbagai identitas diri yang berbeda (mutiple selves).

·        Identitas diri yang berbeda

Identitas berbeda atatu multiple selves adalah seseorang kala ia melakukan berbagai aktivitas, kepentingan, dan hubungan sosial. Ketika kita terlibat dalam komunikasi antar pribadi, kita memiliki dua diri dalam konsep diri kita.

d.       Karakteristik

Karakteristik Komunikasi Intrapersonal :

-          Berfokus pengolahan informasi yang didapat seseorang dari peristiwa-peristiwa yang terjadi.

-          Terjadi ketika seorang individu sedang dalam keadaan ragu, bingung.

-          Melibatkan alat indera, karena didalam komunikasi intra personal akan terjadi proses penyimpanan informasi dan pemberian makna terhadap apa yang terjadi dalam diri seseorang

-          Dapat memberikan perubahan didalam diri seseorang baik yang bersifat positif maupun negatif

 

4.       Komunikasi Kelompok

a.        Pengertian

Komunikasi kelompok adalah komunikasi antara komunikator dengan sejumlah orang yang jumlahanya lebih dari dua orang atau kelompok. Ada dua jenis bentuk komunikasi kelompok, yaitu komunikasi dalam kelompok kecil dan komunikasi dalam kelompok besar.

Komunikasi kelompok atau group communication adalah komunikasi yang berlangsung antara seorang komunikator dengan sekelompok orang jumlahnya lebih dari dua orang. Sekelompok orang yang menjadi komunikan bisa sedikit atau banyak. Jika komunikan dalam kelompok kecil maka disebut komunikasi kelompok kecil ( small group communication ), dan jika jumlahnya banyak maka disebut komunikasi kelompok besar ( large group communication ).

b.       Bentuk

Secara teoritis, dalam ilmu komunikasi yang membedakan kelompok kecil atau kelompok besar bukanlah jumlah anggota kelompok secara matematis tetapi berdasarkan kualitas proses komunikasi.

Komunikasi dalam kelompok kecil (small group communication), yaitu komunikasi dengan tujuan untuk mencapai perubahan pengetahuan dari komunikan. Jenis komunikasi ini berlangsung secara dialogis (verbal) seperti ceramah, rapat, kuliah, diskusi, dll.

Komunikasi dalam kelompok besar (large group communication), yaitu komunikasi dengan tujuan untuk mengubah sikap dari komunikan. Umumnya komunikan bersifat heterogen, dari jenis kelamin, pekerjaan, pendidikan, atau agama yang beragam. Contohnya adalah orasi di suatu tempat. Komunikator dalam situasi ini disebut dengan orator.

c.        Ciri

Ciri Komunikasi Kelompok :

·        Komunikasi berlangsung face to face komunikasi, dan timbale balik.

·        Terlaksananya komunikasi atas unsur prakarsa bersama.

·        Kajianya pada proses berlangsungnya komunikasi dalam kelompok, diskriptif dan analisis.

·        Bentuknya terstruktur, permanen dan emosional

·        Setiap aggota kelompok sadar akan peranan, sasaran, uuran, serta identitas kelompok.

·        Situasinya hiterogen, dari status social, pendidikan,usia, jenis kelamin dan sebagainya, sehingga sering menimbulkan wabah mental yang menjalar dengan cepat

d.       Karakteristik

1)     Kepribadian Kelompok

Dalam komunikasi kelompok, kelompok meilii kepribadian tersendiri. Berbeda dengan kepribadian individu para anggotanya. Anda dirumah dikenal pendiam, berbicara seperlunya saja. Namun setelah berada di dalam kelompok anda menjadi orang yang sukaberbicara, mencurahkan isi hati dengan penuh gairah 

2)     Norma Kelompok

Norma dalam kelompok mengidentifikasi anggota kelompok itu berperilaku. Misalnya, tentang tata cara yang menurut pertimbangan elompok adalah benar. Contoh: bagaimana para santri di pondok pesantren bergaul dan berperilaku secara islam sesuai ajaran yang benar.

Tiap kelompok menerapkan system nilai. Norma kelompok ini akan menjadi norma individu. Pengembangan norma  dalam suatu kelompok digunakan untuk mengatur perilaku kelompok. Norma ini berlaku bagi anggota secara individu maupun keseluruhan.

Napier dan Gershenfeld mengemukakan bahwa para anggota kelomok akan menerima norma kelompok apabila:

-          Anggota kelompok menginginkan kenggotaan yang kontinyu dalam kelompok

-          Pentingnya keanggotaan kelompok

-          Kelompok bersifat kohersif, yakni anggotanya berhubungan sangat erat, terikat satu sama lain, dan kelompok dapat memenuhi kebutuhan anggota- anggotanya.

-          Keanggotaan seseorang dalam suatu kelompok semakin penting

-          Pelanggaran kelompok dihukum dengan reaksi negative dari kelompok.

3)     Kohesivitas Kelompok

Kohesivitas merupakan kekuatan yang saling tarik menarik di antara anggota- anggota kelompok. Ibaratnya sepiring nasi di antara butir- butirannya saling elekat.

Factor- factor yang menentukan kohesivitas kelompok antara lain:

-          Perilaku normatif yang kuat ketika individu diidentifikasikan ke dalam kelompok  yang diikuti.

-          Lamanya menjadi anggota kelompok.semakin lama seseorang menjadi anggota kelompok akan memperlihatkan sifat kooperatif dan solidaritas yang tinggi

 

4)     Pemenuhan Tujuan

Individu mempunyai tujuan parallel dengan tujuan kelompoknya. Oleh karena itu, anggota- anggota kelompok berusaha untuk mencapai keberhasilan tujuan kelompok dan menghindari kegagalan tujuan kelompok.

5)     Pergeseran Resiko

Keputusan yang diambil kelompok akan lebih besar mengandung resiko dari pada keputusan itu di ambil oleh satu anggota kelompok. Hal ini disebabkan adanya penyebaran tanggung jawab yang terjadi di dalam proses pengambilan keputusan kelompok. Tanggung jawab di pikul bersama oleh anggota- anggota kelompok tersebut.

e.        Model

ü  Kelompok Primer dan Sekunder.

Bahwa kelompok primer adalah suatu kelompok yang anggota-anggotanya berhubungan akrab, personal, dan menyentuh hati dalam asosiasi dan kerja sama. Seperti keluarga, kawan sepermainan dan tetangga. Sedangkan kelompok sekunder adalah kelompok yang  anggota-anggotanya berhubungan tidak akrab, tidak personal, dan tidak menyentuh hati kita. Seperti organisasi massa, fakultas dan sebagainya.

ü  Kelompok Keanggotaan dan Kelompok Rujukan.

Kelompok keanggotaan adalah kelompok yang anggota-anggotanya secara administratif dan fisik menjadi anggota kelompok itu. Sedangkan kelompok rujukan adalah kelompok yang digunakan sebagai alat ukur (standard) untuk menilai diri sendiri atau untuk membentuk sikap.

Menurut teori, kelompok rujukan mempunyai tiga fungsi: fungsi komparatif, fungsi normatif, dan fungsi perspektif.

ü  Kelompok Deskriptif dan Kelompok Preskriptif

Deskriptif dan peskriptif. Kategori deskriptif menunjukkan klasifikasi kelompok dengan melihat proses pembentukannya secara alamiah. Berdasarkan tujuan, ukuran, dan pola komunikasi, kelompok deskriptif dibedakan menjadi tiga: a. kelompok tugas; b. kelompok pertemuan; dan c. kelompok penyadar. Kelompok tugas bertujuan memecahkan masalah, misalnya transplantasi jantung, atau merancang kampanye politik. Kelompok pertemuan adalah kelompok orang yang menjadikan diri mereka sebagai acara pokok. Melalui diskusi, setiap anggota berusaha belajar lebih banyak tentang dirinya.

Kelompok preskriptif, mengacu pada langkah-langkah yang harus ditempuh anggota kelompok dalam mencapai tujuan kelompok. Cragan dan Wright mengkategorikan enam format kelompok preskriptif, yaitu: diskusi meja bundar, simposium, diskusi panel, forum, kolokium, dan prosedur parlementer.

ü  Kelompok ingroup dan outgroup

Kelompok ingroup adalah kelompok yang terikat, sedangkan kelompok outgroup adalah kelompok yang berada di luar mereka. Untuk mebedakan antara satu kelompok dengan yang lain mereka membuat batasan.

0 komentar:

Posting Komentar

 

Welcome Blog Bidan Cantik © 2008. Design By: Buy Engagement Rings | Infidelity in Marriage by Blogger Templates