Kamis, 05 September 2013

Asuhan sayang ibu dan posisi meneran



Asuhan sayang ibu membantu ibu dan keluarganya untuk merasa aman dan nyaman selama proses persalinan. Asuhan sayang ibu adalah asuhan dengan prinsip saling menghargai budaya, kepercayaan dan keinginan sang ibu.

Asuhan sayang ibu
Konsep asuhan sayang ibu menurut Pusdiknakes (2003)  adalah sebagai berikut :
a.      Asuhan yang aman berdasarkan evidence based dan ikut meningkatkan kelangsungan hidup ibu. Pemberian asuhan harus saling menghargai budaya, kepercayaan, menjaga privasi, memenuhi kebutuhan dan keinginan ibu.
b.    Asuhan sayang ibu memberikan rasa nyaman dan aman selama proses persalinan, menghargai kebiasaan budaya, praktik keagamaan dan kepercayaan dengan melibatkan ibu dan keluarga dalam pengambilan keputusan.
c.     Asuhan sayang ibu menghormati kenyataan bahwa kehamilan dan persalinan merupakan proses alamiah dan tidak perlu intervensi tanpa adanya komplikasi.
d.     Asuhan sayang ibu berpusat pada ibu, bukan pada petugas kesehatan.
e.      Asuhan sayang ibu menjamin ibu dan keluarganya dengan memberitahu tentang apa yang terjadi dan apa yang bisa diharapkan.
f.     Asuhan yang aman, berdasarkan evidence based dan turut meningkatkan angka kelangsungan hidup ibu
g.    Membantu ibu merasa nyaman dan aman selama proses persalinan yang menghargai kebiasaan budaya, praktek keagamaan dan kepercayaan serta melibatkan ibu dan keluarga sebagai pembuat keputusan, secara emosional sifatnya mendukung. asuhan sayang ibu melindungi hak-hak ibu untuk mendapatkan privasi dan menggunakan sentuhan bila diperlukan
h.    Menghormati kenyataan bahwa kehamilan dan persalinan merupakan proses alamiah dan bahwa intervensi yang tidak perlu dan pengobatan untuk proses alamiah harus dihindarkan.
i.      Berpusat pada ibu dan bukan pada petugas kesehatan dan selalu melihat dahulu ke cara pengobatan yang sederhana dan non intervensi sebelum berpaling ke teknologi
j.      Menjamin bahwa ibu dan keluarganya diberitahu tentang apa yan g sedang terjadi dan apa yang bisa diharapkan
k.    Bidan harus memastikan seseorang yang telah dipilih ibu untuk mendampingi selama persalinan(suami, ibu, mertua, saudara perempuan, teman)
l.      Ibu yang memperoleh dukungan emosional selama persalinan akan mengalami waktu persalinan yang lebih singkat, intervensi yang lebih sedikit dan hasil persalinan yang lebih baik.

Badan Coalition Of Improving Maternity Services (CIMS) melahirkan Safe Motherhood Intiative pada tahun 1987. CIMS merumuskan sepuluh langkah asuhan sayang ibu sebagai berikut:
1.    Menawarkan adanya pendampingan saat melahirkan untuk mendapatkan dukungan emosional dan fisik secara berkesinambungan.
2.    Memberi informasi mengenai praktek kebidanan, termasuk intervensi dan hasil asuhan.
3.    Memberi asuhan yang peka dan responsif dengan kepercayaan, nilai dan adat istiadat.
4.    Memberikan kebebasan bagi ibu yang akan bersalin untuk memilih posisi persalinan yang nyaman bagi ibu.
5.    Merumuskan kebijakan dan prosedur yang jelas untuk pemberian asuhan yang berkesinambungan.
6.    Tidak rutin menggunakan praktek dan prosedur yang tidak didukung oleh penelitian ilmiah tentang manfaatnya, seperti: pencukuran, enema, pemberian cairan intervena, menunda kebutuhan gizi, merobek selaput ketuban, pemantauan janin secara elektronik.
7.    Mengajarkan pada pemberi asuhan dalam metode meringankan rasa nyeri dengan/ tanpa obat-obatan.
8.    Mendorong semua ibu untuk memberi ASI dan mengasuh bayinya secara mandiri.
9.    Menganjurkan tidak menyunat bayi baru lahir jika bukan karena kewajiban agama.
10. Berupaya untuk mempromosikan pemberian ASI dengan baik.

Prinsip Umum Sayang Ibu
Prinsip-prinsip sayang ibu adalah sebagai berikut:
a.     Memahami bahwa kelahiran merupakan proses alami dan fisiologis.
b.    Menggunakan cara-cara yang sederhana dan tidak melakukan intervensi tanpa ada indikasi.
c.     Memberikan rasa aman, berdasarkan fakta dan memberi kontribusi pada keselamatan jiwa ibu.
d.    Asuhan yang diberikan berpusat pada ibu.
e.     Menjaga privasi serta kerahasiaan ibu.
f.     Membantu ibu agar merasa aman, nyaman dan didukung secara emosional.
g.     Memastikan ibu mendapat informasi, penjelasan dan konseling yang cukup.
h.    Mendukung ibu dan keluarga untuk berperan aktif dalam pengambilan keputusan.
i.      Menghormati praktek-praktek adat dan keyakinan agama.
j.      Memantau kesejahteraan fisik, psikologis, spiritual dan sosial ibu/ keluarganya selama kehamilan, persalinan dan nifas.
k.    Memfokuskan perhatian pada peningkatan kesehatan dan pencegahan penyakit.

 Asuhan Sayang Ibu Selama Persalinan
Menurut Pusdiknakes (2003), upaya penerapan asuhan sayang ibu selama proses persalinan meliputi kegiatan:
a.     Memanggil ibu sesuai nama panggilan sehingga akan ada perasaan dekat dengan bidan.
b.    Meminta izin dan menjelaskan prosedur tindakan yang akan dilakukan bidan dalam pemberian asuhan.
c.     Bidan memberikan penjelasan tentang gambaran proses persalinan yang akan dihadapi ibu dan keluarga.
d.    Memberikan informasi dan menjawab pertanyaan dari ibu dan keluarga sehubungan dengan proses persalinan.
e.     Mendengarkan dan menanggapi keluhan ibu dan keluarga selama proses persalinan.
f.     Menyiapkan rencana rujukan atau kolaborasi dengan dokter spesialis apabila terjadi kegawatdaruratan kebidanan.
g.    Memberikan dukungan mental, memberikan rasa percaya diri kepada ibu, serta berusaha memberi rasa nyaman dan aman.
h.    Mempersiapkan persalinan dan kelahiran bayi dengan baik meliputi sarana dan prasarana pertolongan persalinan.
i.      Menganjurkan suami dan keluarga untuk mendampingi ibu selama proses persalinan.
j.      Membimbing suami dan keluarga tentang cara memperhatikan dan mendukung ibu selama proses persalinan dan kelahiran bayi, seperti: memberikan makan dan minum, memijit punggung ibu, membantu mengganti posisi ibu, membimbing relaksasi dan mengingatkan untuk berdoa.
k.    Bidan melakukan tindakan pencegahan infeksi.
l.      Menghargai privasi ibu dengan menjaga semua kerahasiaan.
m.  Membimbing dan menganjurkan ibu untuk mencoba posisi selama persalinan yang
nyaman dan aman.
n.    Menganjurkan ibu untuk makan dan minum saat tidak kontraksi.
o.    Menghargai dan memperbolehkan praktek-praktek tradisional yang tidak merugikan.
p.    Menghindari tindakan yang berlebihan dan membahayakan.
q.    Memberi kesempatan ibu untuk memeluk bayi segera setelah lahir dalam waktu 1 jam setelah persalinan.
r.     Membantu ibu memulai pemberian ASI dalam waktu 1 jam pertama setelah kelahiran bayi dengan membimbing ibu membersihkan payudara, posisi menyusui yang benar dan penyuluhan tentang manfaat ASI.
2. Posisi Meneran
Bidan hendaknya membiarkan ibu bersalin dan melahirkan dalam posisi yang dipilihnya dan bukan posisi terlentang atau litotomi
Description: https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgR54i4fvyer2ivnKHKJ3oboX-aQYhXX5-Ae5i_kXXilHX0DzJjfe5QpNSmwyB_85EKIFvEbwm2s1V22ShdfWm78LsgTvN20cWXt8BTDIxVbT6Dq6bOnc31qh617V9iyOSFywLMsJwB9xnO/s320/posisi+duduk+atau+setengah+duduk.jpg
 Gambar Posisi duduk atau setengah duduk

Description: https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjlBtUe7Kyj9VuRxSsj6fMhFMdQcEWIag3-vBFp-exm5FZ1pyc_SCn7CGPrB0lkWETFM0KodXy70HD8Pw18SPJISFtX7I8_jkj57yndJyDYa95bPU1CMP8D5cp6apyD2rctJ6hC9AObKgMf/s320/Posisi+Jongkok+atau+Berdiri.jpg
 Gambar Posisi Jongkok atau Berdiri
Description: https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjTvKvtcfsnmeP3D6j57ADVi1jvHFH1CSaHNGk1mVeZuqVltConEZW6TyZWNLtlLoUDtZi2ygYReTm30c7Wxd9U1SULsff-U8Q3Qam8oriQbAo4jJ6np3wVYUb5FroiiN3nb2e0MR8HkVLx/s320/Posisi+Merangkak+atau+berbaring+miring.jpg


Gambar Posisi Merangkak atau berbaring miring ke kiri

  • Posisi terlentang bisa menyebabkan hipotensi karena bobot uterus dan isinya akan menekan aorta, vena kava inferior serta pembuluh2 lain dari sistem vena tersebut. hipotensi ini bisa menyebabkan ibu pingsan dan seterusnya bisa mengarah ke anoreksia janin
  • Posisi litotomi bisa menyebabkan kerusakan pada syaraf di kaki dan di punggung dan akan ada rasa sakit yang lebih banyak di daerah punggung pada masa postpartum(nifas)
  • Posisi berjongkok, menggunakan gaya gravitasi untuk membantu turunnya bayi serta dapat melebarkan rongga panggul
  • Posisi duduk, memanfaatkan gaya gravitasi untuk membantu turunnya bayi, serta memberi kesempatan bagi ibu untuk istirahat diantara kontraksi
  • Posisi berlutut, dapat mengurangi rasa sakit serta membantu bayio dalam mengadakan rotasi posisi yang diharapkan (ubun-ubun kecil depan) dan juga untuk mengurangi keluhan haemoroid
  • Posisi berjongkok atau berdiri, dapat memudahkan dalam pengosongan kandung kemih. kandung kemih yang penuh akan dapat memperlambat penurunan bagian bawah janin.
  • Posisi berjalan, berdiri dan bersandar. efektif dalam membantu stimulasi kontraksi uterus serta dapat memanfaatkan gaya gravitasi.
  • Dengan kebebasan untuk memutuskan posisi yang dipilhnya, ibu akan lebih merasa aman. karena fokus utama kita adalah berpusat kepada kenyamanan klien(ibu) bukan nakes/ bidan.

0 komentar:

Posting Komentar

 

Welcome Blog Bidan Cantik © 2008. Design By: Buy Engagement Rings | Infidelity in Marriage by Blogger Templates