Asuhan sayang ibu membantu
ibu dan keluarganya untuk merasa aman
dan nyaman selama proses persalinan.
Asuhan sayang ibu
adalah asuhan dengan prinsip saling menghargai budaya, kepercayaan dan
keinginan sang ibu.
Asuhan sayang ibu
Konsep
asuhan sayang ibu menurut Pusdiknakes (2003)
adalah sebagai berikut :
a.
Asuhan yang aman berdasarkan evidence based
dan ikut meningkatkan kelangsungan hidup ibu. Pemberian asuhan harus saling menghargai
budaya, kepercayaan, menjaga privasi, memenuhi kebutuhan dan keinginan ibu.
b.
Asuhan sayang ibu memberikan rasa nyaman
dan aman selama proses persalinan, menghargai kebiasaan budaya, praktik
keagamaan dan kepercayaan dengan melibatkan ibu dan keluarga dalam pengambilan
keputusan.
c.
Asuhan sayang ibu menghormati kenyataan
bahwa kehamilan dan persalinan merupakan proses alamiah dan tidak perlu intervensi
tanpa adanya komplikasi.
d.
Asuhan sayang ibu berpusat pada ibu, bukan
pada petugas kesehatan.
e.
Asuhan sayang ibu menjamin ibu dan keluarganya
dengan memberitahu tentang apa yang terjadi dan apa yang bisa diharapkan.
f.
Asuhan yang aman, berdasarkan evidence
based dan turut meningkatkan angka kelangsungan hidup ibu
g.
Membantu ibu merasa nyaman dan aman
selama proses persalinan yang menghargai kebiasaan budaya, praktek keagamaan
dan kepercayaan serta melibatkan ibu dan keluarga sebagai pembuat keputusan,
secara emosional sifatnya mendukung. asuhan sayang ibu melindungi hak-hak ibu
untuk mendapatkan privasi dan menggunakan sentuhan bila diperlukan
h.
Menghormati kenyataan bahwa kehamilan dan
persalinan merupakan proses alamiah dan bahwa intervensi yang tidak perlu dan
pengobatan untuk proses alamiah harus dihindarkan.
i.
Berpusat pada ibu dan bukan pada petugas
kesehatan dan selalu melihat dahulu ke cara pengobatan yang sederhana dan non
intervensi sebelum berpaling ke teknologi
j.
Menjamin bahwa ibu dan keluarganya
diberitahu tentang apa yan g sedang terjadi dan apa yang bisa diharapkan
k.
Bidan harus memastikan seseorang yang
telah dipilih ibu untuk mendampingi selama persalinan(suami, ibu, mertua,
saudara perempuan, teman)
l.
Ibu yang memperoleh dukungan emosional
selama persalinan akan mengalami waktu persalinan yang lebih singkat,
intervensi yang lebih sedikit dan hasil persalinan yang lebih baik.
Badan
Coalition Of Improving Maternity Services (CIMS) melahirkan Safe Motherhood
Intiative pada tahun 1987. CIMS merumuskan sepuluh langkah asuhan sayang ibu
sebagai berikut:
1. Menawarkan
adanya pendampingan saat melahirkan untuk mendapatkan dukungan emosional dan
fisik secara berkesinambungan.
2. Memberi
informasi mengenai praktek kebidanan, termasuk intervensi dan hasil asuhan.
3. Memberi
asuhan yang peka dan responsif dengan kepercayaan, nilai dan adat istiadat.
4. Memberikan
kebebasan bagi ibu yang akan bersalin untuk memilih posisi persalinan yang
nyaman bagi ibu.
5. Merumuskan
kebijakan dan prosedur yang jelas untuk pemberian asuhan yang berkesinambungan.
6. Tidak
rutin menggunakan praktek dan prosedur yang tidak didukung oleh penelitian ilmiah
tentang manfaatnya, seperti: pencukuran, enema, pemberian cairan intervena,
menunda kebutuhan gizi, merobek selaput ketuban, pemantauan janin secara
elektronik.
7. Mengajarkan
pada pemberi asuhan dalam metode meringankan rasa nyeri dengan/ tanpa obat-obatan.
8. Mendorong
semua ibu untuk memberi ASI dan mengasuh bayinya secara mandiri.
9. Menganjurkan
tidak menyunat bayi baru lahir jika bukan karena kewajiban agama.
10. Berupaya
untuk mempromosikan pemberian ASI dengan baik.
Prinsip Umum Sayang Ibu
Prinsip-prinsip
sayang ibu adalah sebagai berikut:
a. Memahami
bahwa kelahiran merupakan proses alami dan fisiologis.
b. Menggunakan
cara-cara yang sederhana dan tidak melakukan intervensi tanpa ada indikasi.
c. Memberikan
rasa aman, berdasarkan fakta dan memberi kontribusi pada keselamatan jiwa ibu.
d. Asuhan
yang diberikan berpusat pada ibu.
e. Menjaga
privasi serta kerahasiaan ibu.
f. Membantu
ibu agar merasa aman, nyaman dan didukung secara emosional.
g. Memastikan ibu mendapat informasi, penjelasan
dan konseling yang cukup.
h. Mendukung
ibu dan keluarga untuk berperan aktif dalam pengambilan keputusan.
i. Menghormati
praktek-praktek adat dan keyakinan agama.
j. Memantau
kesejahteraan fisik, psikologis, spiritual dan sosial ibu/ keluarganya selama
kehamilan, persalinan dan nifas.
k. Memfokuskan
perhatian pada peningkatan kesehatan dan pencegahan penyakit.
Asuhan Sayang Ibu Selama Persalinan
Menurut Pusdiknakes (2003), upaya penerapan asuhan sayang ibu selama proses persalinan meliputi kegiatan:
Menurut Pusdiknakes (2003), upaya penerapan asuhan sayang ibu selama proses persalinan meliputi kegiatan:
a. Memanggil
ibu sesuai nama panggilan sehingga akan ada perasaan dekat dengan bidan.
b. Meminta
izin dan menjelaskan prosedur tindakan yang akan dilakukan bidan dalam
pemberian asuhan.
c. Bidan
memberikan penjelasan tentang gambaran proses persalinan yang akan dihadapi ibu
dan keluarga.
d. Memberikan
informasi dan menjawab pertanyaan dari ibu dan keluarga sehubungan dengan
proses persalinan.
e. Mendengarkan
dan menanggapi keluhan ibu dan keluarga selama proses persalinan.
f. Menyiapkan
rencana rujukan atau kolaborasi dengan dokter spesialis apabila terjadi kegawatdaruratan
kebidanan.
g. Memberikan
dukungan mental, memberikan rasa percaya diri kepada ibu, serta berusaha memberi
rasa nyaman dan aman.
h. Mempersiapkan
persalinan dan kelahiran bayi dengan baik meliputi sarana dan prasarana
pertolongan persalinan.
i. Menganjurkan
suami dan keluarga untuk mendampingi ibu selama proses persalinan.
j. Membimbing
suami dan keluarga tentang cara memperhatikan dan mendukung ibu selama proses
persalinan dan kelahiran bayi, seperti: memberikan makan dan minum, memijit
punggung ibu, membantu mengganti posisi ibu, membimbing relaksasi dan
mengingatkan untuk berdoa.
k. Bidan
melakukan tindakan pencegahan infeksi.
l. Menghargai
privasi ibu dengan menjaga semua kerahasiaan.
m. Membimbing
dan menganjurkan ibu untuk mencoba posisi selama persalinan yang
nyaman dan aman.
nyaman dan aman.
n. Menganjurkan
ibu untuk makan dan minum saat tidak kontraksi.
o. Menghargai
dan memperbolehkan praktek-praktek tradisional yang tidak merugikan.
p. Menghindari
tindakan yang berlebihan dan membahayakan.
q. Memberi
kesempatan ibu untuk memeluk bayi segera setelah lahir dalam waktu 1 jam
setelah persalinan.
r. Membantu
ibu memulai pemberian ASI dalam waktu 1 jam pertama setelah kelahiran bayi
dengan membimbing ibu membersihkan payudara, posisi menyusui yang benar dan
penyuluhan tentang manfaat ASI.
2. Posisi Meneran
Bidan hendaknya
membiarkan ibu bersalin dan melahirkan dalam posisi yang dipilihnya dan bukan
posisi terlentang atau litotomi
Gambar
Posisi duduk atau setengah duduk
Gambar
Posisi Jongkok atau Berdiri
Gambar
Posisi Merangkak atau berbaring miring ke kiri
- Posisi terlentang bisa menyebabkan hipotensi karena bobot uterus dan isinya akan menekan aorta, vena kava inferior serta pembuluh2 lain dari sistem vena tersebut. hipotensi ini bisa menyebabkan ibu pingsan dan seterusnya bisa mengarah ke anoreksia janin
- Posisi litotomi bisa menyebabkan kerusakan pada syaraf di kaki dan di punggung dan akan ada rasa sakit yang lebih banyak di daerah punggung pada masa postpartum(nifas)
- Posisi berjongkok, menggunakan gaya gravitasi untuk membantu turunnya bayi serta dapat melebarkan rongga panggul
- Posisi duduk, memanfaatkan gaya gravitasi untuk membantu turunnya bayi, serta memberi kesempatan bagi ibu untuk istirahat diantara kontraksi
- Posisi berlutut, dapat mengurangi rasa sakit serta membantu bayio dalam mengadakan rotasi posisi yang diharapkan (ubun-ubun kecil depan) dan juga untuk mengurangi keluhan haemoroid
- Posisi berjongkok atau berdiri, dapat memudahkan dalam pengosongan kandung kemih. kandung kemih yang penuh akan dapat memperlambat penurunan bagian bawah janin.
- Posisi berjalan, berdiri dan bersandar. efektif dalam membantu stimulasi kontraksi uterus serta dapat memanfaatkan gaya gravitasi.
- Dengan kebebasan untuk memutuskan posisi yang dipilhnya, ibu akan lebih merasa aman. karena fokus utama kita adalah berpusat kepada kenyamanan klien(ibu) bukan nakes/ bidan.
0 komentar:
Posting Komentar