Dalam Konseling kebidanan dalam bentuk wawancara
yang menuntut adanya komunikasi
interaksi yang mendalam,
dan usaha bersama bidan dengan pemecahan
masalah, pemenuhan kebutuhan, ataupun perubahan tingkah laku atau sikap
dalam ruang lingkup pelayanan
kebidanan. Dalam memberikan pelayanan
seorang bidan menemukan berbagai macam klien dengan kebutuhan berbeda pula.
Seorang bidan pun harus memiliki keterampilan dalam memberikan konseling dan
asuhan sesuai dengan kebutuhan klien
Sesuai dengan wewenang dan ruang lingkup pelayanan kebidanan, maka bidang konseling kebidanan
meliputi:
1. Komunikasi
pada Bayi
dan Balita.
2. Komunikasi
Remaja.
4. Komunikasi
pada Ibu Hamil.
5. Komunikasi
pada Ibu Bersalin.
6. Komunikasi
pada Ibu Nifas.
7. Komunikasi
pada Ibu Menyusui.
8. Komunikasi
pada Akseptor
KB.
(1) Fase Prelinguistic
(2) Kata Pertama
(3) Kalimat Pertama
(4) Kemampuan bicara egosentris dan
memasyarakat
Fase Prelinguistic
Suara pertama kali yang dikeluarkan bayi baru lahir adalah tangisan. Hal tersebut sebagai reaksi
perubahan tekanan udara dan suhu luar uterin. Bayi menangis dikarenakan lapar, tidak nyaman oleh karena basah, kesakitan atau minta perhatian. Bunyi refleksi (reflek vocal) juga
termasuk dalam fase prelinguistic, yang meliputi :
(a) Babling (meraban), fase ini dimulai
ketika bayi tahu suaranya, senang mendengar suaranya dan kemudian diulang seperti berbicara sendiri.
(b) Echolalia, mengulang gema suara dari suara
yang diucapkan orang lain.
Kata PertamaBayi merespon terhadap kata-kata familier. Fase ini dimulai usia 4-5 bulan.
Kalimat Pertama Periode ini dikenal sebagai permulaan berbicara komplit. Usia 2 tahun sudah mulai menyusun kata-kata.
Kata PertamaBayi merespon terhadap kata-kata familier. Fase ini dimulai usia 4-5 bulan.
Kalimat Pertama Periode ini dikenal sebagai permulaan berbicara komplit. Usia 2 tahun sudah mulai menyusun kata-kata.
(a) Repetitif (pengulangan)
(c) Monolog kolektif. Menurut Lev Vygotsky,
bicara egosentris merupakan petunjuk dan bantuan bagi anak dalam menyelesaikan
masalahnya sendiri.
Perkembangan Semantik
Semantik adalah pengetahuan yang mempelajari arti kata pada bahasa yang
diajarkan. Fase ini
mulai memahami arti konkrit dan jenis
kata konkrit dan mulai mengetahui arti kata abstrak.
(1) Intelegensi (kecerdasan)
(3) Bilingual (dua bahasa)
(4) Status tunggal atau kembar
Proses komunikasi mengikuti perkembangan psikologis anak. Dalam hal ini, kontak kasih sayang orang tua dan anak, dapat memperkuat kepribadian anak. Bidan dapat memberikan dorongan, bantuan kepada ibu serta
pihak lain dalam memberi dukungan rangsangan aktif
dalam bahasa dan emosi.
(1) Memperbaiki model orang tuanya
(3) Memberikan anak pengalaman untuk berbicara
(4) Mendorong anak untuk mendengar
5) Menggunakan kata yang pasti dan benar.
(1) Kesabaran mendengar
(2) Role playing, bermain peran sebagai guru,
ayah-ibu dan sebagainnya yang dapat mengekspresikan kemampuan anak dalam hal pikiran, emosi, perasaan dan keinginan mereka secara bebas.
Tujuan komunikasi pada remaja
adalah memberikan pemahaman dan upaya penyesuaian diri terhadap perubahan fisik dan emosi yang terjadi.Bidan perlu menjalin hubungan komunikasi terbuka, mengungkapkan hal-hal yang belum diketahui oleh remaja. Permasalahan yang dapat diselesaikan dalam bentuk komunikasi terapeutik pada remaja
misalnya; perubahan fisik/ biologis sesuai usia, perubahan emosi dan perilaku remaja, kehamilan pada remaja,
narkotika, kenakalan remaja
dan hambatan dalam belajar.
(3) Memfokuskan persoalan yang akan
disampaikan
(5) menjalin sikap terbuka dan menumbuhkan
kepercayaan
Komunikasi Pada
Calon Ibu
Komunikasi terapeutik pada calon ibu perlu memperhatikan dan
mempelajari kondisi psikologis wanita. Bidan dapat melakukan komunikasi
teraupetik pada calon ibu dengan menitikberatkan pada :
(a) Memberikan
penjelasan tentang fisiologis menstruasi
(b) Memberikan
bimbingan tentang perawatan diri sehubungan dengan peristiwa menstruasi
(c) Memberi
bimbingan pra perkawinan;
(d) Pendidikan
kesehatan
calon ibu
(e)
memberikan pemahaman dan upaya penyesuaian diri terhadap perubahan fisik
dan emosi serta peran yang terjadi.
Komunikasi
Pada Ibu Hamil
Kehamilan
memberikan perubahan
baik secara fisiologis
maupun psikologis
bagi ibu hamil.
Perubahan-perubahan
yang bersifat fisiologis misalnya; pusing, mual, tidak nafsu makan,
BB bertambah dan sebagainya. Sedangkan perubahan psikologis yang menyertai ibu hamil
diantaranya; ibu menjadi mudah
tersinggung, bangga dan bergairah dengan kehamilannya dan sebagainya.
Adapun
pelaksanaan komunikasi
bagi ibu hamil,
bidan diharapkan :
(a) Mampu melaksanakan asuhan dan tindakan pemeriksaan,
pendidikan
kesehatan
dan segala bentuk pelayanan kebidanan ibu hamil
(b) Dengan adanya komunikasi terapeutik diharapkan dapat meredam
permasalahan psikososial yang berdampak negatif bagi kehamilan
(c) Membantu ibu sejak pra konsepsi
untuk mengorganisasikan perasaannya, pikirannya untuk menerima dan memelihara
kehamilannya.
Proses persalinan merupakan hal yang fisiologis yang dialami oleh setiap wanita dan setiap individu berbeda-beda. Perubahan fisiologis pada ibu bersalin diantaranya: terjadi kontraksi uterus, otot-otot pangggul dan jalan lahir mengalami pemekaran,
dsb. Sedangkan perubahan psikologis yang sering terjadi pada ibu bersalin adalah rasa cemas pada kondisi bayinya saat lahir, kesakitan saat kontraksi dan nyeri,
ketakutan saat melihat darah,
dsb.
Pelaksaanaan komunikasi pada saat ini, tidak hanya ditujukan pada ibu yang akan melahirkan, tetapi juga pada pemdamping ibu. Dalam hal ini, dapat suami ataupun keluarga yang laiinya. Komunikasi ini ditujukan untuk memberikan dukungan/ motivasi moral baik untuk ibu maupun keluarga. Komunikasi ibu bersalin difokuskan pada teknik saat bersalin dengan menerapkan asuhan sayang ibu, penyampaian pesan diberikan secara jelas dan memberikan rasa nyaman.
Pelaksaanaan komunikasi pada saat ini, tidak hanya ditujukan pada ibu yang akan melahirkan, tetapi juga pada pemdamping ibu. Dalam hal ini, dapat suami ataupun keluarga yang laiinya. Komunikasi ini ditujukan untuk memberikan dukungan/ motivasi moral baik untuk ibu maupun keluarga. Komunikasi ibu bersalin difokuskan pada teknik saat bersalin dengan menerapkan asuhan sayang ibu, penyampaian pesan diberikan secara jelas dan memberikan rasa nyaman.
Ibu setelah melahirkan akan mengalami fase ini yaitu fase ibu nifas.
Ibu nifas juga mengalami perubahan-perubahan yang bersifat fisiologis maupun psikologis. Oleh karena itu, diperlukan juga komunikasi pada saat nifas. Perubahan fisiologis pada ibu nifas
meliputi: proses
pengembalian fungsi rahim,
keluarnya lochea, dsb. Sedangkan perubahan psikologis meliputi: perasaan bangga setelah melewati proses persalinan, bahagia bayi telah lahir sesuai dengan harapan, kondisi-kondisi yang membuat ibu sedih
saat nifas (keadaan bayi
tidak sesuai harapan, perceraian, dsb).
Pelaksanaan komunikasi yang dilakukan bidan
pada ibu nifas
harus memperhatikan kestabilan emosi ibu, arah pembicaraan terfokus pada
penerimaan kelahiran bayi, penyampaian informasi jelas dan mudah
dimengerti oleh ibu dan keluarga, dsb.
Perubahan fisiologis yang dialami pada ibu menyusui diantaranya: pembesaran kelenjar susu oleh karena hormon, pengeluaran ASI. Perubahan psikologis ibu menyusui
meliputi: kecemasan ibu dalam ketidaksanggupan dalam perawatan bayi,
pemberian ASI
tidak maksimal, ketakutan dalam hal body image, cemas akan kondosi bayinya. Komunikasi
bidan pada saat menyusui
sangat diperlukan ibu untuk pemberian motivasi
dengan peranan ibu dalam kesuksesan pemberian dan perawatan bayinya.
Komunikasi
Pada Klien
KB
Tidak semua akseptor
KB mengalami kenyamanan dalam menggunakan alat kontrasepsi.
Ada juga yang mengalami perubahan baik secara fisiologis
maupun psikologis
setelah penggunaan alat kontrasepsi. Perubahan
fisiologis
yang sering terjadi adalah akibat dari efek samping penggunaan alat kontrasepsi tersebut.
Misalnya pusing, BB bertambah, timbul flek-flek di wajah, gangguan
menstruasi,
keputihan, gangguan
libido, dll. Adapun perubahan psikologis yang dialami adalah
kecemasan atau ketakutan akan keluhan-keluhan yang terjadi, kegagalan dalam
pemakaian alat kontrasepsi.
Pelaksanaan komunikasi
bagi akseptor
KB yaitu terfokus pada KIE efek samping kontrasepsi
dan cara mengatasinya, cara kerja dan penggunaan alat kontrasepsi.
Pada
fase ini wanita
juga mengalami perubahan fisiologis dan perubahan psikologis. Perubahan fisiologis yang dapat terjadi misalnya hot flash,
keringat dingin, haid
tidak teratur, dispareuni, jantung berdebar-debar, dll. Adapun perubahan yang bersifat psikologis adalah kecemasan terhadap keluhan-keluhan yang dialami.
Pelaksanaan komunikasi pada wanita menopause dan klimakterium ini adalah
Pelaksanaan komunikasi pada wanita menopause dan klimakterium ini adalah
(e) Pemakaian alat bantu dalam emberian KIE
Prinsip
komunikasi pada masa menopause adalah (1) fungsi kognitif terdiri dari: kemampuan belajar (learning),
kemampuan pemahaman (comprehension), kinerja (performance), pemecahan masalah
(problem solving), daya ingat (memory), motivasi, pengambilan keputusan, kebijaksanaan. (2) fungsi afektif, fenomena kejiwaan yang dihayati secara
subyektif sebagai sesuatu yang menimbulkan kesenangan atau kesedihan. (3) fungsi konatif (psikomotor), fungsi psikis yang
melaksanakan tindakan dari apa yang diolah melalui proses berpikir dan perasaan ataupun keduanya.
Wanita
dengan gangguan sistem reproduksi akan mengalami gangguan atau perubahan yang bersifat fisiologis maupun psikologis. Perubahan
fisiologis
yang terjadi seperti keputihan, gangguan haid,
penyakit menular seksual, dll. Sedangkan perubahan
yang bersifat psikologis diantaranya ibu cemas, takut akan masalah-masalah
yang terjadi dan ketidaksiapan dalam menerima kenyataan.
Pelaksanaan komunikasi
pada wanita
dengan gangguan
sistem reproduksi
adalah penjelasan kemungkinan penyebab gangguan
yang dialaminya, deteksi dini terhadap kelainan
sehubungan dengan gangguan reproduksi, pemberian informasi
tentang layanan kesehatan, membantu dalam pengambilan keputusan
dan pemberian support mental.ra lain keterlibatandalam berinteraksi.
Sumber Pustaka
- MNH Modul Pelatihan Keterampilan KIP / K
- Corey g. Teori dan Praktik Konseling dan Psikoterapi Komunikasi Terapeutik
- Patrical Web. Helath Promotion and Patient Education
- A. Profesional Guide Chapman and Hall
- Lia Uripin. Komunikasi Kebidanan
- Susan Klein & Fiona Thomson. Panduan Lengkap Kebidanan
- Chistine Handerson & Katherine Jones. Konsep Kebidanan.
- Tyastuti, dkk., 2008, Komunikasi & Konseling Dalam Praktik Kebidanan, Yogyakarta: Fitramaya
0 komentar:
Posting Komentar