Kamis, 05 September 2013

Perubahan Fisiologi dan Psikologi pada kala I Persalinan



Persalinan adalah proses fisiologis yang dialami oleh seorang wanita dalam masa akhir kehamilannya yang diikuti oleh perubahan fisiologis dan psikologis yang akan dialami oleh ibu bersalin. Dalam menurunkan AKI (Angka Kematian Ibu) dibutuhkan pen olong persalinan yang termapil dan mampu memberikan asuhan persalinan kepada ibu bersalin secara komprehensif. Oleh sebab itu, dalam pembelajaran ini diharapkan mahasiswa dapat menjelaskan perubahan fisiologis dan psikologis pada Kala I.

1.         Defenisi persalinan Normal
Persalinan normal yaitu proses pengeluaran buah kehamilan cukup bulan yang mencakup pengeluaran bayi, plasenta dan selaput ketuban, dengan presentasi kepala (posisi belakang kepala), dari rahim ibu melalui jalan lahir (baik jalan lahir lunak maupun kasar), dengan tenaga ibu sendiri (tidak ada intervensi dari luar).

kala 1 persalinan adalah dimulainya proses persalinan yang ditandai dengan adanya kontraksi yang teratur, adekuat dan menyebabkan perubahan pada serviks hingga mencapai pembukaan lengkap.
Fase kala 1 persalinan
a.        Fase laten adalah dimulai dari awal kontraksi hingga pembukaan mendekati 4 cm kontraksi mulai teratur tetapi lamanya masih diantara 20-30 detik tidak terlalu mules
b.         Fase aktif adalah kontraksi di atas 3 kali dalam 10 menit lama kontraksi 40 detik atau lebih dan mules, pembukaan dari 4 cm sampai lengkap(10cm), terdapat penurunan bagian terbawah janin
Persiapan yang dilakukan :
-          Ruang bersalin dan asuhan bayi baru lahir
-          Perlengkapan dan obat esensial
-          Rujukan (bila diperlukan)
-          Asuhan sayang ibu dalam kala 1
-          Upaya pencegahan infeksi yang diperlukan
Asuhan Sayang Ibu
-          Memberi dukungan emosional kepada ibu bahwa ibu harus bangga dan mensyukuri anugerah yang telah diberikan oleh Allah SWT dan optimis bahwa ibu bisa mendidik anak dengan baik
-          Mengatur posisi yang nyaman bagi ibu
-          Cukup asupan cairan dan nutrisi
-          Keleluasaan untuk mobilisasi, termasuk ke kamar kecil
-          Penerapan prinsip pencegahan infeksi yang sesuai

Yang tidak dianjurkan
-          Kateterisasi rutin
-          Periksa dalam berulang kali (tanpa indikasi yang jelas)
-          Mengharuskan ibu pada posisi tertentu dan membatasi mobilisasi (pergerakan)
-          Memberikan informasi yang tidak akurat atau berlawanan dengan kenyatan
Mengosongkan kandung kemih
-          Memfasilitasi kemajuan persalinan
-          Memberi rasa nyaman bagi ibu
-          Mengurangi gangguan kontraksi
-          Mengurangi penyulit pada distosia bahu (bahu besar/lebar)
-          Bila dilakukan sendiri dapat mencegah terjadinya infeksi akibat trauma atau iritasi


2.       Perubahan fisiologis dan psikologis pada kala 1
a.        Perubahan fisiologis
Sejumlah perubahan fisiologis yang normal akan terjadi selama persalinan, Hal ini bertujuan untuk mengetahui perubahan-perubahan yang dapat dilihat secara klinis bertujuan untuk dapat secara tepat dan cepat mengintreprestasikan tanda-tanda,gejala tertentu dan penemuan perubahan fisik dan laboratorium apakah normal atau tidak persalinan kala I.
Beberapa perubahan yang terjadi pada masa persalinan, yaitu:
-          Tekanan Darah                                                                                                                   
Perubahan darah meningkat selama konstraksi uterus dengan kenaikan sistolik rata-rata sebesar 10-20mmHg dan kenaikan diastolik rata-rata 5-10 mmHg diantara konstraksi-konstraksi uterus, Tekanan darah akan turun seperti sebelum masuk persalinan dan akan naik lagi bila terjadi konstraksi. Arti penting dan kejadian ini adalah untuk memastikan tekanan darah yang sesungguhnya,sehingga diperlukan pengukuran diantara konstraksi. Jika seorang ibu dalam keadan yang sangat takut/khawatir,rasa takutnyalah yang menyebabakan kenaikan tekanan darah. Dalam hal ini perlu dilakukan pemeriksaan lainnya untuk mengesampingkan preeklamsia. Oleh karena itu diperlukan asuhan yang mendukung yang dapat menimbulkan ibu rileks/santai.
Posisi tidur telentang selama bersalin akan menyebabkan penekanan uterus terhadap pembuluh darah besar (aorta) yang akan menyebabkan sikulasi darah baik untuk ibu maupun janin akan terganggu,ibu dapat terjadi hipotensi dan janin dapat asfiksia.
-          Metabolisme                                                                                                               
Metabolisme karbohidrat aerob dan anaerob akan meningkat secara berangsur disebabkan oleh kecemasan dan aktivitas otot skeletal. peningkatan ini ditandai adanya peningkatan suhu tubuh, denyut nadi, kardiak output, pernafasan dan cairan yang hilang.                                                                                                          
-          Suhu tubuh
Suhu badan akan sedikit meningkat selama persalinan,suhu mencapai tertinggi selama persalinan dan segera setelah persalinan. Kenaikan ini dianggap normal asal tidak melebihi 0,5° - 1° C. Suhu badan yang naik sedikit merupakan hal yang wajar,namun keadaan ini berlangsung lama,keadaan suhu ini mengindikasikan adanya dehidrasi. Parameter lainnya harus dilakukan antara lain selaput ketuban pecah atau belum,karena hal ini merupakan tanda infeksi.
-          Detak Jantung
Pada setiap kontraksi, 400 ml darah dikeluarkan dari uterus dan masuk ke dalam sistem vaskuler ibu. Hal ini akan meningkatkan curah jantung sekitar 10% sampai 15% pada tahap pertama persalinan dan sekitar 30% sampai 50% pada tahap kedua persalinan.                                                                                                                  
-          Pernafasan          
a.        Terjadi sedikit peningkatan laju pernafasan dianggap normal
b.        Hiperventilasi yang lama dianggap tidak normal dan bisa menyebabkan alkologis
Sistem pernafasan juga beradaptasi. Peningkatan aktivitas fisik dan peningkatan pemakaian oksigen terlihat dari peningkatan frekuensi pernafasan. Hiperventilasi dapat menyebabkan alkalosis respiratorik (pH meningkat), hipoksia dan hipokapnea (karbondioksida menurun), Pada tahap kedua persalinan. Jika ibu tidak diberi obat-obatan, maka ia akan mengkonsumsi oksigen hampir dua kali lipat. Kecemasan juga meningkatkan pemakaian oksigen.
-          Perubahan pada Uterus (RAHIM)
a.        Kotraksi otot uterus.
1)     Setelah kontraksi maka otot tersebut tidak berelaksasi kembali ke keadaan sebelum kontraksi tapi menjadi sedikit lebih pendek walaupun tonusnya seperti sebelum kontraksi (Retraksi)
2)     Kontraksi tidak sama kuatnya, tapi paling kuat di daerah fundus uteri dan berangsur-angsur berkurang ke bawah dan paling lemah pada segmen bawah rahim (SBR)
3)     Sebagian dari isi rahim keluar dari segmen atas dan diterima oleh segmen bawah
b.        Segmen atas rahim (SAR) dan segmen bawah rahim (SBR).
1)         Jadi segmen atas makin lama makin mengecil sedangkan segmen bawah makin diregang dan makin tipis dan isi rahim sedikit demi sedikit pindah ke segmen bawah
2)     Karena segmen atas makin tebal dan segmen bawah makin tipis maka batas antara segmen atas dan bawah  lingkaran retraksi yang fisiologisàmenjadi jelas
3)       Kalau segmen bawah sangat diregang maka lingkaran retraksi lebih jelas dan naik mendekat pusat ----lingkaran retraksi yang patologis / lingkaran bandle
C.        Perubahan bentuk rahim    
1)     Pada tiap kontraksi sumbu panjang rahim bertambah panjang sedangkan ukuran melintang maupun muka belakang berkurang.
2)      Hal di atas dapat terjadi karena ukuran melintang berkurang, artinya tulang punggung menjadi lebih lurus dan dengan demikian kutup atas anak tertekan pada fundus sedangkan kutub bawah ditekan ke dalam PAP.




-          Perubahan pada servik
a.     Agar bayi dapat keluar dari rahim maka perlu terjadi pembukaan dari serviks.
b.     Pembukaan dari serviks ini biasanya didahului oleh pendataran dari serviks ini biasnya didahului oleh pendataran dari serviks.
c.     Pendataran serviks adalah : pendekatan dari kanalis servikalis berupa sebuah saluran yang panjangnya 1-2 cm, menjadi satu lubang saja dengan pinggir yang tipis.
d.     Pembukaan dari serviks adalah pembesaran dari OUE yang tadinya berupa suatu lubang dengan diameter beberapa millimeter menjadi lubang yang dapt dilaui anak kira-kira 10 cm diameter
-          Perubahan pada vagina   
a.        Dalam kala I ketuban ikut meregangkan bagian atas vagina yang sejak kehamilan mengalami perubahan sedemikian rupa, sehingga dapat dilalui oleh anak.
b.        Setelah ketuban pecah, segala perubahan terutama pada dasar panggul diregang menjadi saluran dengan dinding yang tipis.
c.        Waktu kepala sampai di vulva, lubang vulva mengahadap ke depan atas. Dari luar peregangan oleh bagian depan nampak pada perineum yang menonjol dan menjadi tipis sedangkan anus menjadi terbuka         
-          Perubahan pada ginjal
Poliuri (jumlah urin lebih dari normal) sering terjadi selama persalinan, disebabkan oleh peningkatan kardiak output, peningkatan filtrasi glomerulus dan peningkatan aliran plasma ginjal. proteinuria dianggap gejala normal selama persalinan            
-          Perubahan Gastro Intestinal (GI)
motilitas lambung dan absorbsi makanan padat secara substansial berkurang banyak selama persalian. pengeluaramn getah lambung berkurang, menyebabkan aktivitas pencernaan hampir berhenti dan pengosongan lambung menjadi lambat. cairan tidak berpengaruh dan meninggalkan perut dalam tempo yang biasa. mual dan muntah sering terjadi sampai akhir kala I                                                                
-          Perubahan Hematologi
hemoglobin meningkat sampai 1,2 gram/100ml selama persalianan dan akan kembali pada tingkat seperti sebelum persalinan sehari setelah pasca persalinan kecuali pada perdarahan postpartum

3.       Perubahan Psikologis pada kala I
Perubahan psikologis pada kala I dipengaruhi oleh:
-          Pengalaman sebelumnya
-          Kesiapan emosi
-          Persiapan menghadapi persalinan (fisik, mental, materi dsb)
-          Support system
-          Lingkungan
-          Mekanisme koping
-          Kultur
-          Sikap terhadap kehamilan

Masalah psikologis yang mungkin terjadi :
1)         Kecemasan menghadapi persalinan,
intervensinya: kaji penyebab kecemasan, orientasikan ibu terhadap lingkungan , pantau tanda vital (tekanan darah dan nadi), ajarkan teknik2 relaksasi, pengaturan nafas untuk memfasilitasi rasa nyeri akibat kontraksi uterus.
2)       Kurang pengetahuan tentang proses persalinan.
intervensinya: kaji tingkat pengetahuan, beri informasi tentang proses persalinan dan pertolongan persalinan yang akan dilakukan, informed consent.
3)       Kemampuan mengontrol diri menurun (pada kala I fase aktif)
intervensinya: berikan support emosi dan fisik, libatkan keluarga (suami) untuk selalu mendampingi selama proses persalinan berlangsung
4)       Timbulnya rasa jengkel tidak nyaman, badan selalu kegerahan, tidak sabaran .
5)       Sikap bermusuhan terhadap bayi.
6)       Munculnya ketakutan menghadapi nyeri persalinan resiko saat melahirkan
7)        Adanya harapan-hrapan terhadap jenis kelamin bayi yang akan dilahirkan
8)       Kegelisahan dan ketakutan menjelang kelahiran bayi :
-          Takut mati,
-          Trauma kelahiran.
-          Perasaan bersalah
9)       Ketakutan iriil (takut cacat, bayi berasib buruk, beban hidup semakin berat dengan  hadirnya bayi, takut kehilangan bayi.

0 komentar:

Posting Komentar

 

Welcome Blog Bidan Cantik © 2008. Design By: Buy Engagement Rings | Infidelity in Marriage by Blogger Templates