ANATOMI PANGGUL WANITA |
• Bagian lunak panggul wanita
–
Membentuk lapisan dalam
jalan lahir
–
Penyangga alat genitalia agar tetap dalam
posisi yang normal saat hamil maupun saat kala nifas
–
Saat persalinan, berperan dalam
proses kelahiran dan kala uri.
PANGGUL BESAR
A.
Bagian Keras
1.
Tulang
pangkal, paha terdiri dari 3 tulang yang berhubungan satu sama lain pada
acetabulum ialah cawan untuk kepala tulang paha (caput femoris).
a.
Tulang
Usus (os ilium)
Merupakan tulang besar dari
panggul dan membentuk bagian atas dan belakang dari panggul. Pada os ilium
terdapat lajur yaitu linea innominata (linea terminalis) yang menjadi batas
antara panggul besar dan panggul kecil.
b.
Tulang
duduk (os ischium)
Terdapat disebelah bawah dari
tulang usus. Pinggir belakang berduri yaitu spina ischiadica. Dibawah spina
ischiadica terdapat incisura ischiadica minor. Pinggir bawah tulang duduk
sangat tebal, bagian inilah yang mendukung berat badan kalau kita duduk dan
disebut tuber ischidiacum.
c.
Tulang
kemaluan (os pubis)
Terletak dibawah dan didepan dari
tulang usus. Dengan tulang ini membatasi sebuah lubang dalam tulang panggul
yang disebut foramen obturatorium, tangkai tulang kemaluan yang berhubungan
dengan tulang usus disebut ramus superior ossis pubis, sedang yang berhubungan
dengan tulang duduk disebut ramus inferior ossis pubis. Ramus kiri kanan
membentuk arcus pubis. Sedang hubungan antara kanan dan kiri disebut symphisis.
2.
Tulang
Kelangkangan
Tulang ini berbentuk segitiga
dengan lebar di bagian atas dan mengecil di bagian bawah. Tulang ini terletak
diantara kedua tulang pangkal paha yang mempunyai ciri :
- Terdiri dari 5 ruas tulang yang berhubungan erat.
- Permukaan depanlicin dengan lengkungan dari atas kebawah dan dari kanan maupun kiri.
- Di kanan dan kiri, garis tengah terdapat lubang yang akan dilalui saraf foramina sacralia anterior.
- Tulang kelangkang berhubungan dengan tulang pinggang ruas ke 5
- Tulang kelangkang yang paling atas mempunyai tonjolan besar ke depan disebut promontorium.
- Kesamping tulang kelangkang berhubungan dengan tulang pangkal paha melalui artikulasio sacro iliaca.
- Ke bawah tulang kelangkang berhubungan dengan tulang tungging.
3.
Tulang
Tungging
Bentuknya segitiga dan terdiri
dari 5 ruas yang bersatu, pada waktu persalinan ujung tulang ini dapat ditolak
sedikit ke belakang sehingga ukuran panggul bertambah besar.
B.
Bagian Lunak
Yang membentuk dasar panggul
disebut diafragma pelvis diafragma pelvis ini dibentuk oleh:
1.
Pars muskularis levator ani
yang terdiri dari :
a.
Muskulus pubo coccygeus dari ossis pubis ke septum
anococcygeum
b.
Muskulus ilio coccygeus, dari arcus tendineus muskulus
levator ani ke oss coccygeus dan septum anococcygeum
c.
Muskulus ischiococcygeus dari spina ischiadica ke pinggir
oss sacrum dan oss coccygis.
2.
Pars membranasea
a.
Hiatus urogenitalis
–
Terletak antara kedua
muskulus pubococcygeus
–
Berbentuk segitiga
b.
Diafragma urogenitalis
–
Menutupi hiatus urogenitalis
–
Dibagian depannya ditembus
oleh uretra dan vagina
3.
Regio perineum
Merupakan bagian permukaan pintu
bawah panggul terbagi menjadi :
a.
Bagian anal (sebelah belakang)
Terdapat muskulus sfingter ani
eksternum yang mengelilingi anus dan liang senggama bagian bawah.
b.
Regio urogenitalis
Terdapat muskulus ischiocavernosus dan
muskulus transversus perinei supervisialis.
Ligamen-ligamen yang penting adalah :
1.
Ligamen sacro-iliaca
2.
Ligamen sacro-spinosum
3.
Ligamen sacro-tuberosum
I. PANGGUL KECIL (PELVIS MINOR)
Panggul kecil dalam ilmu kebidanan
mempunyai arti penting karena merupakan tempat alat reproduksi wanita dan
membentuk jalan lahir. Jalan lahir berbentuk corong dengan luas bidang yang
berbeda-beda sehingga dapat menentukan posisi dan letak terendah janin yang
melalui jalan lahir itu.
Ciri-ciri khas jalan lahir adalah
sebagai berikut :
•
Terdiri dari 4 bidang :
–
Pintu atas panggul
–
Bidang terluas panggul
–
Bidang tersempit panggul
–
Pintu bawah panggul
•
Jalan lahir merupakan corong yang melengkung kedepan
dengan sifat:
–
Jalan lahir depan panjangnya 4,5cm
–
Jalan lahir belakang panjangnya 12,5cm
–
Pintu atas panggul menjadi pintu bawah panggul
seolah berputar 90 derajat
–
Bidang putar pintu atas panggul menjadi pintu bawah
panggul terjadi pada bidang tersempit
–
Pintu bawah panggul bukan merupakan satu bidang, tetapi 2
segitiga dengan dasar pada :
Segitiga belakang pangkal
(dasar) pada tuber ossis ischii dan
ujung belakangnya os. sacrum.
Segitiga depannya dengan ujung
(puncak) pada simpisis pubis.
a. Pintu Atas Panggul
Pintu atas panggul merupakan bulatan
oval dengan panjang
kesamping dan di batasi oleh :
•
Promontorium
•
Sayap os. sacrum
•
Linea terminalis kanan kiri
•
Pintu atas symphisis pubis
Pada pintu atas
panggul (PAP) ditentukan 5 ukuran penting, yaitu :
1. Conjugata vera : dari
tepi atas simpisis pubis sampai dengan
promontorium ukurannya 11 cm. Tidak dapat diukur secara
langsung, tetapi ukurannya dapat diperhitungkan melalui
pengukuran konjugata diagonalis. Panjang konjugata
diagonalis antara promontorium dan tepi bawah symphisis
pubis.
Konjugata vera (CV) = CD-1,5cm. konjugata obstetrika
yaitu
ukuran antara promontorium dengan tonjolan symphisis
pubis.
2. Conjugata obstetric : antara facies anterior simpisis pubis
sampai dengan promontorium
ukurannya 12 – 12,5 cm.
3. Conjugata diagonalis : antara tepi bawah simpisis pubis
sampai
dengan promontorium ukurannya 13 cm.
4. Diameter transversa : antara
linea terminalis kanan dan kiri
ukurannya 13 cm.
5. Diameter oblique : antara articulation sacro iliaca sampai
dengan eminensia ilio pubica
ukurannya 12 – 12,75 cm.
b. Bidang Terluas Panggul
Merupakan bidang
dengan ukuran-ukuran terbesar. Bidang ini terbentang antara pertengahan
symphisis, pertengahan asetabulum, dan pertemuan antara ruas kedua dan ketiga
tulang belakang. Ukuran muka belakang 11,75 cm, ukuran melintang 12,5 cm.
c. Bidang Sempit Panggul
Bidang ini mempunyai
ukuran-ukuran terkecil jalan lahir. Membentang setinggi tepi bawah symphisis
menuju kedua spina ischiadika dan memotong tulang kelangkang setinggi 1-2 cm di
atas ujungnya. Ukuran muka belakang 11,5 cm dan ukuran melintangnya 10cm.
Bidang ini merupakan titik putar dari PAP menjadi PBP. Kesempitan PBP biasanya
di sertai kesempitan bidang sempit panggul.
d. Pintu Bawah Panggul
PBP
terdiri dari 2 segitiga dengan dasar yang sama :
•
Segitiga depan : dasarnya tuber ossis ischiadica dengan
di batasi arcus pubis.
•
Segitiga belakang : dasarnya tuber ossis ischiadica
dengan dibatasi oleh ligamentum sacrotuberosum kanan dan kiri.
BIDANG
HODGE
Adalah bidang khayal
untuk menentukan seberapa jauh bagian depan anak turun kedalam rongga panggul :
•
HODGE I =
bidang horizontal yang melalui PAP dan tepi atas symphisis.
•
HODGE II =
sejajar dengan PAP dan Hodge I melalui tepi bawah symphisis.
•
HODGE III =
sejajar dengan PAP, Hodge I dan Hodge II dan melalui spina ischiadica
•
HODGE IV =
sejajar dengan PAP, Hodge I, Hodge II, Hodge III dan melalui ujung os.
Coccygeus.
BENTUK
PANGGUL
CALDWELL-MOLOY
mengemukakan 4 bentuk dasar panggul yang didasarkan pada bentuk segmen
posterior dan anterior dari PAP yaitu :
- Panggul gynecoid : Berbentuk bulat / oval dan dan terdapat pada wanita.
- Panggul android : Bentuk panggul yang terdapat pada laki-laki.
- Panggul anthropoid : Berbentuk panjang, sempit dan biasanya terdapat pada kera.
- Panggul platypelloid : Berbentuk pipih transversal.
ANATOMI DAN FISIOLOGI ORGAN REPRODUKSI WANITA INTERNA DAN
EKSTERNA
Organ-organ reproduksi membentuk apa
yang dikenal sebagai traktus genitalis yang berhubungan dengan traktus
urinarius. Pada perempuan traktus genitalis erat hubungannya dengan rongga
peritoneum. Organ perempuan untuk pembentukan keturunan dapat dibagi dalam dua
kelompok
yaitu :
A. Genitalia Externa
Yaitu alat
kandungan yang dapat dilihat dari luar bila wanita dalam posisi litotomi yang
berfungsi untuk kopulasi { persetubuhan
}.
Meliputi semua organ yang didapatkan antara os pubis, ramus
inferior dan perineum. Pada umumnya disebut Vulva, ialah :
1. Mons Veneris / mons pubis
Mons Veneris atau yang
disebut juga dengan Tundun adalah sebuah bantalan lemak yang terletak di depan
simfisis pubis. Setelah pubertas kulit dari Mons Veneris tertutup oleh rambut.
2. Labia Mayora
Adalah dua lipatan tebal yang
membentuk sisi vulva dan terdiri atas kulit dan lemak,jaringan otot polos,
pembuluh darah dan serabut saraf. Labia Mayora Sinistra dan dextra bersatu di
sebelah belakang dan merupakan batas depan dari perineum, disebut Commisura
Posterior (frenulum). Labia Mayora terdiri dari dua permukaan yaitu :
•
Facies eksterna, menyerupai kulit biasa dan berambut
•
Facies interna , menyerupai selaput lendir dan mengandung
kelenjar sebacea
3. Labia Minor
Merupakan lipatan kulit yang terdapat
diantara kedua labium Minora. Membentang dari clitoris sampai ke orificium
vagina. Kearah anterior, labium Minus melintasi Clitoris sebagai preputium
clitoridis. Pada bagian ini terdapat banyak pembuluh darah, otot polos dan
ujung serabut saraf.
4. Clitoris
Homolog dengan penis pria.
Letaknya anterior dalam Vestibula. Mengandung banyak urat-urat saraf sensoris,
dan pembuluh-pembuluh darah. Kira-kira sebesar kacang hijau sampai cabai rawit
dan ditutupi Frenulum Clitoridis. Glans Clitoris berisi jaringan yang dapat
berereksi, sifatnya amat sensitive karena memiliki serabut saraf.
5. Vestibulum { serambi }
Merupakan rongga yang berada
disebelah lateral dibatasi oleh kedua labia minora, disebelah anterior dibatasi
oleh clitoris, disebelah dorsal dibatasi oleh fourchet. Pada Vestibulum
terdapat Muara-muara dari vagina urethra dan terdapat pula 4 lubang kecil yaitu
:
Dua muara dari
Kelenjar Bartholoni yang terdapat di samping dan agak kebelakang dari introitus
vaginae.
Dua muara dari
kelenjar Skene di samping dan agak dorsal dari Urethra.
6. Glandula Vestibularis Majora
Merupakan kelenjar terpenting di
daerah vulva dan vagina. Mengeluarkan secret Mucus terutama pada waktu Coitus {
berhubungan seksual }. Terletak di kanan
dan kiri ostium vagina.
7. Hymen
Berupa lapisan tipis dan menutupi
sebagian besar dari introitus vaginae.
Ada 4 macam bentuk Hymen yaitu :
•
Hymen anullaris ( melingkar seperti cincin )
•
Hymen seminullaris ( seperti bulan sabit )
•
Hymen cribriformis ( seperti saringan tahu )
•
Hymen imperforata ( tertutup / tidak berlubang ).
Penyakit yang bisa
timbul dari Organ ini adalah Hematocolpos yaitu Sebuah penyakit yang timbul
karena darah menstruasi tidak dapat mengalir keluar karena tertahan oleh hymen
yang tidak berlubang. Lubang-lubang pada hymen berfungsi sebagai tempat
keluarnya sekret dan darah haid.
8. Urethra
Merupakan saluran sempit yang
berpangkal pada kandung kemih yang berfungsi menyalurkan air kemih keluar.
Lapisan urethra pada wanita terdiri dari :
•
Tunika muskularis ( sebelah luar )
•
Lapisan spongiosa merupakan pleksus dari vena-vena
•
Lapisan mukosa
( sebelah dalam )
B. Genitalia Interna
Suatu alat reproduksi yang berada didalam,
yang tidak dapat dilihat kecuali dengan jalan pembedahan. Alat genitalia bagian
dalam terdiri dari :
1. Vagina
Suatu saluran musculo-membranosa yang
menggambungkan uterus dengan Vulva. Terletak antara Kandung Kencing dan
Rectum.Ke dalam puncak vagina menonjol ujung dari cervix. Bagian dari cervix
yang menonjol dalam vagina disebut portio. Oleh portio ini puncak vagina di
bagi menjadi 4 bagian adalah fornix anterior, fornix posterior, dan fornix
lateral dextra dan sinistra.
Vagina
mempunyai faal penting :
•
Sebagai saluran keluar dari
uterus yang dapat mengalirkan darah waktu haid dan secret dari uterus.
•
Sebagai alat persetubuhan.
•
Sebagai jalan lahir pada waktu
partus.
Sel-sel dari
lapisan atas epitel vagina mengandung glikogen. Glikogen ini menghasilkan asam
susu oleh karena adanya basil-basil Doderlin hingga vagina mempunyai reaksi
asam dengan pH = 4,5 dan ini memberi proteksi terhadap invasi kuman-kuman
kulit.
–
2. Uterus
Uterus adalah
organ otot yang berdinding tebal yang berfungsi sebagai tempat implantasi ovum
yang telah dibuahi dan juga sebagai tempat perkembangan dan pemberian makanan
kepada Janin yang berada didalamnya.
Uterus
merupakan alat yang berongga dan berbentuk seperti buah pir dan terdiri dari 4
bagian :
·
Fundus
uteri : Bagian uterus yang terletak antara kedua pangkal saluran yang berbentuk
segitiga.
·
Corpus
uteri : Bagian uterus yang terbesar pada saat hamil, bagian ini berfungsi
sebagai tempat berkembanya janin. Rongga yang terdapat pada corpus uteri
disebut cavum uteri atau rongga rahim.
•
Bagian dari corpus uteri antara
kedua pangkal tuba disebut fundus uteri (dasar rahim).
–
Isthmus uteri : Bagian antara
servix dan corpus atau bagian bawah rahim, bagian ini penting dalam kehamilan
dan persalinan karena akan mengalami peregangan. Bagian tersebut dapat melebar
selama kehamilan dan disebut, segment bawah uterus. Bagian cervix yang menonjol
ke dalam puncak vagina disebut portio vaginalis atau dengan singkat portio,
sedangkan bagian di atas portio vaginalis disebut portio supra vaginalis
–
Servix uteri : Terbagi menjadi
dua bagian yaitu pars supra vaginal dan pars vaginal / portio. Saluran yang
menghubungkan orifisium uteri interna dan ekstera di sebut canalis servicalis.
Dinding rahim terdiri dari 3 lapisan :
o Perimetrium (lapisan peritoneum)
yang meliputi dinding uterus bagian luar.
o Myometrium (lapisan otot), merupakan
lapisan yang paling tebal.
§ Terdiri dari otot polos yang disusun sedemikian rupa
hingga
§ dapat mendorong isinya keluar pada persalinan. Diantara
§
serabut-serabut otot terdapat pembuluh-pembuluh
darah,
§ pembuluh lympa, dan urat syaraf.
o Endometrium
§ Merupakan lapisan bagian dalam dari corpus uteri yang
§ membatasi cavum uteri. Pada endometrium didapatkan lubang
§ lubang kecil, merupakan muara-muara dari saluran kelenjar
§ uterus yang dapat menghasilkan secret alkalis yang
membasahi
§ cavum uteri. Epitel endometrium berbentuk silindris.
Tebalnya,
§ susunannya dan faalnya berubah secara siklis karena
§ dipengaruhi hormon2 ovarium.
Ligamentum-Ligamentum disekitar uterus antara lain :
§
Ligamentum Latum
Dibentuk
oleh 2 lembar peritoneum untuk melapisi facies vesicalis, fundus dan facies
intestinalis dari Uterus dan meluas pada dinding lateral pelvs. Terletak di kanan kiri Uterus
meluas sampai dinding rongga panggul dan dasar panggul.
§
Ligamentum
Cardinale
Merupakan
ligamentum yang terpenting untuk mencegah agar Uterus tidak turun. Ligamentum
ini berjalan dari cervix dan puncak vagina kea rah lateral ke dinding pelvis.
Didalamnya terdapat arteri dan vena uterine.
§
Ligamentum Sacrouterina
Adalah
ligamentum yang menahan Uterus supaya tidak banyak bergerak. Berjalan
melengkung dari bagian belakang cervix kiri dan kanan melalui dinding rectum
kea rah os sacrum kiri dan kanan.
§
Ligamentum Rotundum
Adalah
ligamentum yang menahan uterus dalam
posisi antefleksi dan berjalan melengkung dari sudut fundus uteri ke kiri dan
kanan daerah inguinal kiri dan kanan. Melekat pada uterus sebelah ventrocaudal
tempat masuknya tuba uterine. Masuk canalis inguinalis dan berakhir pada labium
Mayus.
§
Ligamentum pubovesicale
Berjalan
dari os pubis melalui kandung kencing dan seterusnya sebagai ligamentum
Vesicouterina.
Pembuluh darah uterus :
a. Arteri uterina
b. Arteri ovarica
Saraf-saraf Uterus
Innervasi uterus
terutama teriri atas sistem saraf simpatis dan sebagian terdiri atas sistem
saraf parasimpatis dan serebrospinal. Sistem parasimpatis berada di dalam
panggul sebelah kiri dan kanan dari os. Sakrum, sedangkan sistem simpatis masuk ke rongga panggul sebagai flexus
hipogastrikus melalui bifurkatio aorta dan promontorium dan melanjut ke bawah
menuju ke flexus-flexus frankenhauser. Serabut saraf tersebut memberi innervasi
pada miometrium dan endometrium. Kedua sistem simpatik dan parasimpatik
mengandung unsur motorik dan sensorik. Saraf
sensorik menimbulkan kontraksi dan vasokonstriksi dan saraf parasimpatis
mencegah kontraksi dan menimblkan vasodilatasi .
SIKLUS HORMONAL
Pada seseorang tumbuh dan
berkembangnya alat reproduksi sangat di pengaruhi oleh hormon-hormon yang di
hasilkan oleh glandula hypophyse dan ovarium.
Hypophyse anterior menghasilkan 3
hormon :
a.
FSH
FSH dibentuk oleh sel β (basophil) dari lobus anterior
hypophise. Pembentukan FSH akan berkurang pada pembentukan atau pemberian
estrogen dalam jumlah cukup, kehamilan. Pengaruh FSH yaitu dapat menimbulkan
beberapa folikel primordial yang dapat berkembang dalam ovarium menjadi folikel
de graaf yang membuat estrogen (yang menimbulkan proliferasi pada endometrium).
b.
LH
LH bekerjasama dengan FSH menyebabkan terjadinya
sekresi estrogen dari folikel de graaf dan penimbunan substansi dari
progesteron dalam sel granulose. Produksi LH bertambah sehingga menyebabkan
produksi FSH dan LH yang dapat
merangsang terjadinya ovulasi.
c.
Prolaktin
Dibentuk oleh sel alpha (acidophil) dari lobus
anterior hypophyse, berfungsi untuk memulai dan mempertahankan produksi
progesteron dari corpus luteum.
Hormon-hormon dari ovarium
a.
estrogen
terdiri dari campuran oestriol, oestradiol, oestron,
diproduksi dibawah pengaruh FSH. Estrogen menimbulkan proliferasi dari
endometrium dan berperan dalam merangsang timbulnya tanda-tanda kelamin
sekunder seperti tumbuhnnya buah dada, rambut kemaluan, rambut ketiak, menambah
kontraktilitas uterus, untuk mengatur haid untuk pengobaatan menpouse, ada
kalanya untuk memulai persalinan,
b.
progesteron
dibentuk oleh corpus luteum setelah terjadi ovulasi
dan plasenta. Pengaruh hormon ini adalah pada alat-alat reproduksi terutama
uterus dan mammae. Progesteron berfungsi dalam mempersiapkan uterus untuk
menerima dan mengembangkan sel ovum yang telah dibuahi.
c.
Relaxin
Relaxin berpengaruh pada penggenduran panggul,
kelembutan serviks, mendorong uterus untuk berkontraksi.
A.
Siklus Ovarium
§ fase folikular
Hari 1-8
kadar FSH dan LH yang cukup
tinggi mamacu perkembangan 10-20 folikel
dengan satu folikel dominan.folikel dominan tampak pada fase mid follicular, sisa folikel mengalami
atresia.
Hari ke 9-14
Saat ukuran folikel meningkat
lokalisasi cairan tampak sekitar sel granulose dan menjadi konfluen, memberikan
peningkatan pengisisan cairan diruang sentral
(antrum) yang merupakan transformasi folikel primer menjadi folikel
graaf.
§ Folikel Primordial
Pematangan
gamet wanita tergantung pada interaksi kompleks
antara gamet yang sedang berkembang dan sel di sekitarnya yang membentuk
lapisan luar folikel. Selama profase meiosis pertama, oosit merangsang
organisasi sel di sekitarnya untuk membentuk granulose folikel primordial.
§ Folikel Praantrum (primer)
Sejak
pubertas, beberapa folikel primordial memulai kembali perkembangan dan
membentuk aliran kontinu folikel praantrum atau folilkel primer yang terus
tumbuh. Sebagian folikel dini gagal berkembang sempurna dan mengalami atresia.
Karena sebagian besar folikel mengalami regresi dan bukan terus berkembang,
ovarium memiliki populasi folikel atretik yang padat sehingga permukaan luar
ovarium menjadi kasar. Perkembangan folikel primordial menjadi folikel primer
memerlukan waktu sekitar 85 hari.
§ Folikel Antrum
(sekunder)
Terbentuk
suatu rongga dalam lapisan folikuler (antrum folikuli) yang makin lama makin
besar. Tetapi sel-sel folikuler yang berbatasan dengan zona pellucida oosit
primer tetap utuh dan menjadi cumulus oophorus.
Stadium perkembangan ini disebut stadium folikel sekunder.
Kemudian antrum folikuli semakin membesar, sementara bagian tepi luar lapisan folikuler mulai dilapisi oleh dua lapisan jaringan ikat yaitu teka interna (lapisan seluler, sebelah dalam, yang kemudian menghasilkan hormon estrogen) dan teka eksterna (lapisan fibrosa, sebelah luar).
Stadium perkembangan ini disebut stadium folikel sekunder.
Kemudian antrum folikuli semakin membesar, sementara bagian tepi luar lapisan folikuler mulai dilapisi oleh dua lapisan jaringan ikat yaitu teka interna (lapisan seluler, sebelah dalam, yang kemudian menghasilkan hormon estrogen) dan teka eksterna (lapisan fibrosa, sebelah luar).
§ Folikel de Graaf
Ovum
yang matang diselubungi oleh sel-sel folikel. folikel Graaf menghasilkan hormon
estrogen.
·
Ovulasi
Hari ke 14
·
Fase Luteal
Sisa folikel tertahan dalam ovarium di penitrasi oleh
kapilar dan fibroblas dari teka. Sel granulosa mengalami luteinisasi menjadi
korpus luteum. Korpus luteum merupakan sumber utama hormon steroid
seks,estrogen dan progesteron disekresi oleh ovarium pada fase pasca-ovulasi.
Korpus
luteum meningkatkan produksi progesteron dan estradiol. Kedua hormon tersebut
di produksi dari prekursor yang sama.
Selama
fase luteal kadar gonadotropin mencapai nadir dan tetap rendah sampai terjadi
regresi korpus luteum yang terjadi pada hari ke 26-28. Jika terjadi konsepsi
dan implantasi,korpus luteum tidak mengalami regresi karena di pertahankan oleh
gonadotrofin yang dihasilkan oleh trofoblas. Jika konsepsi dan implantasi tidak
terjadi korpus luteum akan mengalami regresi dan terjadilah haid. Setelah kadar
hormon steroid turun akan diikuti peningkatan kadar gonadotropin untuk inisiasi
siklus berikutnya.
- Siklus Uterus
Dengan diproduksinya hormon
steroid oleh ovarium secara siklik akan menginduksi perubahan penting pada
uterus, yang melibatkan endometrium dan mukosa serviks.
Fase
Folikuler / Proliferasi (hari ke-5 sampai hari ke- 14)
Pada masa ini adalah masa paling subur bagi seorang wanita. Dimulai dari hari 1 sampai sekitar sebelum kadar LH meningkat dan terjadi pelepasan sel telur (ovulasi). Dinamakan fase folikuler karena pada saat ini terjadi pertumbuhan folikel di dalam ovarium. Pada pertengahan fase folikuler, kadar FSH sedikit meningkat sehingga merangsang pertumbuhan sekitar 3 - 30 folikel yang masing-masing mengandung 1 sel telur. Tetapi hanya 1 folikel yang terus tumbuh, yang lainnya hancur.
Pada masa ini adalah masa paling subur bagi seorang wanita. Dimulai dari hari 1 sampai sekitar sebelum kadar LH meningkat dan terjadi pelepasan sel telur (ovulasi). Dinamakan fase folikuler karena pada saat ini terjadi pertumbuhan folikel di dalam ovarium. Pada pertengahan fase folikuler, kadar FSH sedikit meningkat sehingga merangsang pertumbuhan sekitar 3 - 30 folikel yang masing-masing mengandung 1 sel telur. Tetapi hanya 1 folikel yang terus tumbuh, yang lainnya hancur.
Pada suatu siklus, sebagian
endometrium dilepaskan sebagai respon terhadap penurunan kadar hormon estrogen
dan progesteron. Endometrium terdiri dari 3 lapisan. Lapisan paling atas dan
lapisan tengah dilepaskan, sedangkan lapisan dasarnya tetap dipertahankan
dan menghasilkan sel-sel baru untuk kembali membentuk kedua lapisan yang telah
dilepaskan.
Pada akhir dari fase ini terjadi
lonjakan penghasilan hormon LH yang sangat meningkat yang menyebabkan terjadinya
proses ovulasi.
Fase Luteal / fase sekresi / fase pramenstruasi (hari ke-14 sampai
harike-28)
Pada fase ini menunjukkan masa ovarium beraktivitas membentuk korpus luteum dari sisa-sisa folikel-folikel de Graaf yang sudah mengeluarkan sel ovum (telur) pada saat terjadinya proses ovulasi. Pada fase ini peningkatkan hormon progesteron yang bermakna, yang diikuti oleh penurunan kadar hormon-hormon FSH, estrogen, dan LH. Keadaan ini digunakan sebagai penunjang lapisan endometrium untuk mempersiapkan dinding rahim dalam menerima hasil konsepsi jika terjadi kehamilan, digunakan untuk penghambatan masuknya sperma ke dalam uterus dan proses peluruhan dinding rahim yang prosesnya akan terjadi pada akhir fase ini.
Pada fase ini menunjukkan masa ovarium beraktivitas membentuk korpus luteum dari sisa-sisa folikel-folikel de Graaf yang sudah mengeluarkan sel ovum (telur) pada saat terjadinya proses ovulasi. Pada fase ini peningkatkan hormon progesteron yang bermakna, yang diikuti oleh penurunan kadar hormon-hormon FSH, estrogen, dan LH. Keadaan ini digunakan sebagai penunjang lapisan endometrium untuk mempersiapkan dinding rahim dalam menerima hasil konsepsi jika terjadi kehamilan, digunakan untuk penghambatan masuknya sperma ke dalam uterus dan proses peluruhan dinding rahim yang prosesnya akan terjadi pada akhir fase ini.
Fase menstruasi (hari ke-28
sampai hari ke-2 atau 3)
Pada fase ini menunjukkan masa terjadinya proses peluruhan dari lapisan endometrium uteri disertai pengeluaran darah dari dalamnya. Terjadi kembali peningkatan kadar dan aktivitas hormon-hormon FSH dan estrogen yang disebabkan tidak adanya hormon LH dan pengaruhnya karena produksinya telah diheikan oleh peningkatan kadar hormon progesteron secara maksimal. Hal ini mempengaruhi kondisi flora normal dan dinding-dinding di daerah vagina dan uterus yang selanjutnya dapat mengakibatkan perubahan-perubahan higiene pada daerah tsb dan menimbulkan keputihan
Pada fase ini menunjukkan masa terjadinya proses peluruhan dari lapisan endometrium uteri disertai pengeluaran darah dari dalamnya. Terjadi kembali peningkatan kadar dan aktivitas hormon-hormon FSH dan estrogen yang disebabkan tidak adanya hormon LH dan pengaruhnya karena produksinya telah diheikan oleh peningkatan kadar hormon progesteron secara maksimal. Hal ini mempengaruhi kondisi flora normal dan dinding-dinding di daerah vagina dan uterus yang selanjutnya dapat mengakibatkan perubahan-perubahan higiene pada daerah tsb dan menimbulkan keputihan
Fase Regenerasi / pascamenstruasi (hari ke-1 sampai hari ke-5)
Pada fase ini terjadi proses pemulihan dan pembentukan kembali lapisan endometrium uteri, sedangkan ovarium mulai beraktivitas kembali membentuk folikel-folikel yang terkandung di dalamnya melalui pengaruh hormon-hormon FSH dan estrogen yang sebelumnya sudah dihasilkan kembali di dalam ovarium.
Pada fase ini terjadi proses pemulihan dan pembentukan kembali lapisan endometrium uteri, sedangkan ovarium mulai beraktivitas kembali membentuk folikel-folikel yang terkandung di dalamnya melalui pengaruh hormon-hormon FSH dan estrogen yang sebelumnya sudah dihasilkan kembali di dalam ovarium.
0 komentar:
Posting Komentar