Konsepsi adalah suatu peristiwa persatuan
antara sel mani dengan sel telur. Fertilisasi terjadi di ampula tuba, hanya
satu sperma yang telah menglami proses kapasitasi dapat melintasi zona pelusida
masuk ke dalam vitellus ovum. Setelah itu zona pelusida mengalami perubahan
sehingga tidak dapat dilalui sperma lain.
Nidasi adalah peristiwa
tertanamnya atau bersarangnya sel telur yang telah dibuahi (fertilized egg) ke
dalam endometrium. Sel telur yang telah dibuahi (zygote) akan segera membelah
menjadi blastomer. Pada hari ketiga 16 blastomer disebut morula. Pada hari ke-4
di dalam morula akan terbentuk rongga, bangunan ini disebut blastula
Setiap kehamilan harus ada
spermatozooa, ovum, pembuahan ovum (konsepsi), dan nidasi hasil konsepsi.
1. Sel telur ( ovum )
Pertumbuhan embrional yang kelak menjadi ovum
terjadi di genital ridge
Menurut umur wanita, jumlah oogonium
adalah :
a)
BBL :750.000
b)
Umur 6-15 :439.000
c)
Umur 16-25 :159.000
d)
Umur 26-35 :59.000
e)
Umur 35-45 :39.000
f)
Masa menopause : semua hilang
Urutan pertumbuhan Ovum ( Oogenesis )
a)
Oogenia
b)
Oosit pertama(primary oocyte)
c)
kedua ovum Primary ovarian folliculi
d)
Pematangan pertama ovum
e)
Pematangan pada waktu sperma
Sebelum janin dilahirkan,
sebagian besar oogonium mengalami perubahan-perubahan pada nukleusnya. Terjadi
pula perpindahan dari oogonium‑oogonium ke arah korteks ovarii, hingga pada
waktu dilahirkan korteks ovarii terisi dengan primordial ovarian follicles.
Padanya dapat dilihat bahwa kromosomnya telah berpasangan, DNAnya berduplikasi,
yang berarti bahwa sel menjadi tetraploid. Pertumbuhan selanjutnya terhenti ‑
oleh sebab yang belum diketahui‑ sampal folikel itu terangsang dan berkembang
lagi ke arah kematangan. Sel yang terhenti dalam profase meiosis dinamakan oosit
pertama. Oleh rangsangan FSH meiosis (pembelahan ke arah pematangan) terjadi
terus, benda kutub (polar body) pertama disisihkan dengan hanya sedikit
sitoplasma, sedangkan oosit kedua ini berada di dalam sitoplasma yang cukup
banyak. Proses pembelahan ini terjadi sebelum ovulasi. Proses ini disebut
pematangan pertama ovum, pematangan kedua ovum terjadi pada waktu spermatozoa
membuahi ovum.
2.
Sel mani ( spermatozoa )
Setelah janin dilahirkm, jumlah
spermatogonium yang ada tidak mengalami perubahan Tiap spermatozoa terdiri atas
tiga bagian yaitu kaput, atau kepala yang berbentuk lonjong agak gepeng dan
mengandung bahan nukleus, ekor, dan bagian yang silindrik menghubungkan kepala
dengan ekor. Dengan getaran ekornya spermatozoon dapat bergerak cepat.
Dalam pertumbuhan embrional
spermatogonium berasal dari sel‑sel primitif tubulus‑tubulus testishingga masa
pubertas tiba. Pada masa pubertas sel spermatogonium tersebut di bawah pengaruh
sel‑sel interstisial Leydig mulai aktif mengadakan mitosis, dan terjadilah spermatogenesis
yang amat kompleks itu.Tiap spermatogonium membelah dua dan menghasilkan
spermatosit pertama.
Spermatosit pertama ini membelah
dua dan menjadi dua spermatosit kedua, spermatosit kedua membelah dua lagi
tetapi dengan hasil bahwa dua spermatid masing‑masing memiliki jumlah kromosom
setengah dari jumlah yang khas untuk jenis itu. Dari spermatid ini kemudian
tumbuh spermatozoa.
3.
KONSEPSI
Ovum dilingkari oleh zona
pellusida. Di luar zona pellusida im ditemukan sel‑sel korona radiata, dan di
dalamnya terdapat ruang perivitellina, tempat benda‑benda kutub. Bahan‑bahan
darl sel‑sel korona radiata dapat disalurkan ke ovum melalul saluran‑saluran
halus di zona pellusida. Jumlah sel‑sel korona radiata di dalam Ovum yang
dilepas oleh ovarium disapu o1eh mikrofilamen‑mikrofilamen fimbria infundibulum
ke arah ostium tuba abdominale, dan disalurkan terus ke arah medial. Ovum
sesudah dilepas oleh ovarium mempunyai diameter 100″ (0,1 mm).
Ditengah‑tengahnya dijumpai
nukleus yang berada dalam metafase pada pembelahan pernatangan kedua, terapung‑apung
dalam sitoplasma yang kekuning-kuningan yakni vitellus. Vitellus ini mengandung
banyak zat hidrat arang dan asam amino.
Perjalanan ovum di ampulla tuba
makin berkurang, hingga ovum hanya dilingkari oleh zona pellusida pada waktu
berada dekat pada perbatasan ampulla dan ismus tuba, tempat pembuahan umumnya
terjadi. Hanya satu spermatozoa yang telah mengalami proses kapasitasi, dapat
melintasi zona pellusida masuk ke vitellus. Sesudah itu zona pellusida segera
mengalami perubahan dan mempunyai sifat tidak dapat dilintasi lagi oleh
spermatozoa lain. Spermatozoa yang telah masuk ke vitellus kehilangan membran
nukleusnya yang tinggal hanya pronukleusnya. Masuknya spermatozoa ke dalam
vitellus membangkitkan nukleus ovum yang masih dalam. metafase untuk pembelahan‑pembelahannya.
Sesudah anafase kemudian, timbul telofase, dan benda kutub (polar body) kedua
menuju ke ruang perivitellina. Ovum sekarang hanya mempunyai pronukleus yang
haploid. Pronukleus spermatozoon telah mengandung juga jumlah kromosom yang
haploid.
Kedua pronukleus dekat mendekati
dan bersatu membentuk zigot yang terdiri atas bahan genetik dari wanita dan
pria. Pada manusia terdapat 46 kromosom, ialah 44 kromosom otosom dan 2
kromosom kelamin; pada seorang pria satu X dan satu Y. Sesudah pembelahan
kematangan maka ovum matang mempunyai 22 koromosom otosom serta I kromosom X,
dan suatu spermatozoon 22 kromosom otosom serta I kromosom X atau 22 kromosom
otosom serta I kromosom Y. Zigot sebagai hasil pembuahan yang memiliki 44
kromosom otosom serta 2 kromosom X akan tumbuh sebagai seorang janin wanita,
sedang 44 kromosom otosom serta I kromosom X dan I kromosom Y akan tumbuh
sebagai seorang janin pria.
Dalam beberapa jam setelah
pembuahan terjadi, mulailah pembelahan zigot. Hal ini dapat berlangsung oleh
karena sitoplasma ovum mengandung banyak zat asam amino dan enzim. Segera
setelah pembelahan im terjadi, maka pembelahan-pembelahan selanjutnya berjalan
dengan lancar, dan dalam 3 hari terbentuk suatu kelompok sel‑sel yang sama
besarnya. Hasil konsepsi berada dalam stadium morula. Energi untuk pembelahan
ini diperoleh dari vitellus, hingga volume vitellus makin berkurang dan terisi
seluruhnya oleh morula. Dengan demikian, zona pellusida tetap utuh, atau dengan
perkataan lain, besarnya hasil konsepsi tetap sama. Dalarn ukuran yang sama ini
hasil konsepsi disalurkan terus ke pars ismika dan pars interstisialis tuba
(bagian‑bagian tuba yang sempit) dan terus ke arah kavum uteri oleh arus serta
getaran silia pada permukaan sel‑sel tuba dan kontraksi tuba.
4.
BLASTULASI NIDASI
Setelah
sel-sel morula mengalami pembelahan terus-menerus maka akan terbentuk rongga di tengah. Rongga ini makin lama
makin besar dan berisi cairan. Embrio yang memiliki rongga disebut blastula,
rongganya disebut blastocoel, proses pembentukan blastula disebut blastulasi.
Pembelahan
hingga terbentuk blastula ini terjadi di oviduk dan berlangsung selama 5 hari.
Selanjutnya blastula akan mengalir ke dalam uterus. Setelah memasuki uterus,
mula-mula blastosis terapung-apung di dalam lumen uteus. Kemudian, 6-7 hari
setelah fertilisasi embryo akan mengadakan pertautan dengan dinding uterus
untuk dapat berkembang ke tahap selanjutnya. Peristiwa terpautnya antara embryo
pada endometrium uterus. Setelah memasuki uterus,
mula mula blastosis terapumg –apung di dalam lumen uterus. Kemudian 6-7 hari
setelah fertilisasi embrio akan mengadakan pertautan dengan dinding uterus
untuk dapat berkembang ke tahap selanjtnya. Peristiwa terpautnya antara embrio
pada endometrium uterus disebut implantasi
atau nidasi. Implantasi ini telah lengkap pada 12 hari setelah fertilisasi
(Yatim, 1990: 136)
5.
Gastrulasi
Menurut
Tenzer (2000:212) Setelah tahap blastula selesai dilanjutkan dengan tahap
gastrulasi. Gastrula berlangsung pada hari ke 15. Tahap gastrula ini merupakan
tahap atau stadium paling kritis bagi embryo. Pada gastrulasi terjadi
perkembangan embryo yang dinamis karena terjadi perpindahan sel, perubahan
bentuk sel dan pengorganisasian embryo dalam suatu sistem sumbu. Kumpulan sel
yang semula terletak berjauhan, sekarang terletak cukup dekat untuk melakukan
interkasi yang bersifat merangsang dalam pembentukansistem organ-organ tbuh.
Gastrulasi ini menghasilkan 3 lapisan lembaga yaitu laisan endoderm di sebelah
dalam, mesoderm disebelah tengah dan ectoderm di sebelah luar.
Dalam
proses gastrulasi disamping terus menerus terjadi pembelahan dan perbanyakan
sel, terjadi pula berbagai macam gerakan sel di dalam usaha mengatur dan
menyusun sesuai dengan bentuk dan susunan tubuh individu dari spesies yang
bersangkutan.
6.
Tubulasi
Tubulasi adalah pertumbuhan yang
mengiringi pembentukan gastrula atau disebut juga dengan pembumbungan.
Daerah-daerah bakal pembentuk alat atau ketiga lapis benih ectoderm, mesoderm
dan endoderm, menyusun diri sehingga berupa bumbung, berongga. Yang tidak
mengalami pembumbungan yaitu notochord, tetapi masif. Mengiringi proses
tubulasi terjadi proses differensiasi setempat pada tiap bumbung ketiga lapis
benih, yang pada pertumbuhan berikutnya akan menumbuhkan alat (organ) bentuk
definitif. Ketika tubulasi ectoderm saraf berlangsung, terjadi pula
differensiasi awal pada daerah-daerah bumbung itu, bagian depan tubuh menjadi
encephalon (otak) dan bagian belakang menjadi medulla spinalis bagi bumbung
neural (saraf). Pada bumbung endoderm terjadi differensiasi awal saluran atas
bagian depan, tengah dan belakang. Pada bumbung mesoderm terjadi differensiasi awal untuk
menumbuhkan otot rangka, bagian dermis kulit dan jaringan pengikat lain, otot
visera, rangka dan alat urogenitalia.
7.
Organogenesis
Organogenesis atau morfogenesis adalah embryo bentuk
primitive yang berubah menjadi bentuk yang lebih definitive dan memmiliki
bentuk dan rupa yang spesifik dalam suatu spesies. Organogensisi dimulai akhir
minggu ke 3 dan berakhir pada akhir minggu ke 8. Dengan berakhirnya
organogenesis maka cirri-ciri eksternal dan system organ utama sudah terbentuk
yang selanjutnya embryo disebut fetus (Amy Tenzer,dkk, 2000).
8.
Plasentasi
Pada ±
minggu ke 16 seluruh kantong rahim telah ditutupi oleh vili korialis. Setelah
kantung membesar, vili diseberang janin (daerah desidua capsularis) terjepit,
mengalami degenerasi, sehingga menjadi halus (korion halus). Vili di desidua
basalis berkembang dengan cepat membentuk plasenta (Plasenta Pars Fetalis).
Fungsi plasenta:
1. nutritive, alat yang menyalurkan makanan dari ibu ke janin
2. ekskresi, alat yang menyalurkan hasil metabolisme dari janin ke ibu.
3. respirasi, menyalurkan O2 dari ibu ke janin
4. alat pembentuk hormone (Endokrin)
5. alat penyalur antibody dari ibu ke janin (Imunologi)
6. Farmakologi, menyalurkan obat yang dibutuhkan janin, dari sang ibu.
1. nutritive, alat yang menyalurkan makanan dari ibu ke janin
2. ekskresi, alat yang menyalurkan hasil metabolisme dari janin ke ibu.
3. respirasi, menyalurkan O2 dari ibu ke janin
4. alat pembentuk hormone (Endokrin)
5. alat penyalur antibody dari ibu ke janin (Imunologi)
6. Farmakologi, menyalurkan obat yang dibutuhkan janin, dari sang ibu.
Plasenta dihubungkan
dengan umbilikulus janin melalui tali pusar (Umbilical Cord) yang mengandung
dua arteri umbilikalis dan satu vena umbilikalis. Mesoblast antara ruang amnion
danm embrio menjadi padat disebut body stalk, menghubungkan embrio dengan
dinding trofoblast yang kelak menjadi tali pusat.
Pertumbuhan/Perkembangan Janin Bayi Dalam Rahim
Kandungan Ibu Tiap Bulan
Sebelum lahir ke dunia, anak akan
tumbuh dan berkembang di dalam rahim ibunya selama kurang lebih sembilan bulan
lamanya. Setiap bulan janin mengalami proses perkembangan yang berbeda-beda.
Untuk dapat tumbuh dan berkembang dengan baik, sang ibu membutuhkan asupan
makanan dengan gizi tertentu.
Ketika hamil seorang wanita
mengalami peningkatan kebutuhan asupan gizi untuk mencukupi kebutuhan dua orang
(sang ibu dan janin bayinya), yaitu antara lain seperti energi, protein,
mineral, kalsium, air, omega 3, vitamin, asam folat, zat besi dan lain
sebagainya.
Pertumbuhan dan perkembangan
janin dalam rahim dipengaruhi oleh beberapa faktor dan subfaktor antara lain :
1.Faktor ibu
2.Faktor janin
3.Faktor plasenta
Faktor ibu
·
Keadaan kesehatan ibu saat hamil
·
Penyakit yang menyertai kehamilan
·
Penyulit kehamilan
·
Kelainan pada uterus
·
Kehamilan tunggal atau ganda atau triplet
·
Kebiasaan ibu, merokok, alkohol, kecanduan
Faktor janin
·
Jenis kelamin janin
·
Penyimpangan genetik : kelainan kongenital,
pertumbuhan abnormal
·
Infeksi intrauterine
Faktor Plasenta
Plasenta adalah akarnya janin
untuk dapat tumbuh dan berkembang dengan baik dalam rahim. Karena itu plasenta
sangat penting artinya untuk menjamin kesehatan janin dalam rahim, yang
ditetapkan dengan indeks plasenta
Indeks plasenta = Berat plasenta
EMPAT puluh minggu kehamilan yang
menyenangkan dan penuh perubahan pun dimulai sejak hari pertama menstruasi
terakhir. Akan merasakan adanya suatu makhluk mungil yang tumbuh dan berkembang
di dalam rahim. Namun kita tidak pernah mengetahui bentuk dan ukuran calon buah
hati dari minggu ke minggu.
TRIMESTER SATU

Minggu
ini sebenarnya masih periode menstruasi, bahkan pembuahan pun belum terjadi.
Sebab tanggal perkiraan kelahiran si kecil dihitung berdasarkan hari pertama
haid terakhir.Proses pembentukan antara sperma dan telur yang memberikan
informasi kepada tubuh bahwa telah ada calon bayi dalam rahim. Saat ini janin
sudah memiliki segala bekal genetik, sebuah kombinasi unik berupa 46 jenis
kromosom manusia. Selama masa ini, yang dibutuhkan hanyalah nutrisi (melalui
ibu) dan oksigen.
Sel-sel
telur yang berada didalam rahim, berbentuk seperti lingkaran sinar yg
mengelilingi matahari Sel ini akan bertemu dengan sel-sel sperma dan memulai
proses pembuahan 5 juta sel sperma sekaligus berenang menuju tujuan akhir
mereka yaitu menuju sel telur yang bersembunyi pada saluran sel telur. Walaupun
pasukan sel sperma ini sangat banyak, tetapi pada akhirnya hanya 1 sel saja
yang bisa menembus indung telur.Pada saat ini kepala sel sperma telah hampir
masuk. Kita dapat melihat bagian tengah dan belakang sel sperma yang tidak henti-hentinya
berusaha secara tekun menerobos dinding indung telur

Pembuahan terjadi pada akhir
minggu kedua. Sel telur yang telah dibuahi membelah dua 30 jam setelah dibuahi.
Sambil terus membelah, sel telur bergerak di dalam lubang falopi menuju rahim.
Setelah membelah menjadi 32, sel telur disebut morula.Sel-sel mulai berkembang
dan terbagi kira-kira dua kali sehari sehingga pada hari yang ke-12 jumlahnya
telah bertambah dan membantu blastocyst terpaut pada endometrium

Sampai usia kehamilan 3 minggu,
Ibu mungkin belum sadar jika sedang mengandung. Sel telur yang telah membelah
menjadi ratusan akan menempel pada dinding rahim disebut blastosit. Ukurannya
sangat kecil, berdiameter 0,1-0,2 mm.

Kini, bayi berbentuk embrio.
Embrio memproduksi hormon kehamilan (Chorionic Gonadotropin - HCG), sehingga
apabila Anda melakukan test kehamilan, hasilnya positif.Janin mulai membentuk
struktur manusia. Saat ini telah terjadi pembentukan otak dan tulang belakang
serta jantung dan aorta (urat besar yang membawa darah ke jantung).

MINGGU 5
Terbentuk 3 lapisan yaitu
ectoderm, mesoderm dan endoderm. Ectoderm adalah lapisan yang paling atas yang
akan membentuk system saraf pada janin tersebut yang seterusnya membentuk otak,
tulang belakang, kulit serta rambut.
Lapisan Mesoderm berada pada lapisan tengah yang akan membentuk organ
jantung, buah pinggang, tulang dan organ reproduktif. Lapisan Endoderm yaitu
lapisan paling dalam yang akan membentuk usus, hati, pankreas dan pundi
kencing.

MINGGU 6
Ukuran embrio rata-rata 2-4 mm
yang diukur dari puncak kepala hingga bokong.
Tuba saraf sepanjang punggung bayi telah menutup. pada minggu ini sistem
pencernaan dan pernafasan mulai dibentuk,Pucuk-pucuk kecil yang akan berkembang
menjadi lengan kaki pun mulai tampak
MINGGU 7
Akhir minggu ketujuh, panjangnya
sekitar 5-13 mm dan beratnya 0,8 gram, kira-kira sebesar biji kacang hijau.
Pucuk lengan mulai membelah menjadi bagian bahu dan tangan yang mungil. Jantung
telah dibagi menjadi bilik kanan dan bilik kiri, begitu pula dengan saluran
udara yang terdapat di dalam paru-paru.

Panjang kira-kira 14-20 mm.
Banyak perubahan yang terjadi pada bayi,ujung hidung dan kelopak mata mulai
berkembang, begitu pula tel inga.Bronchi, saluran yang menghubungkan paru-paru
dengan tenggorokan, mulai bercabang.
Lengan semakin membesar dan ia memiliki siku.bayi sudah mulai terbentuk
diantaranya pembentukan lubang hidung, bibir, mulut serta lidah. Matanya juga
sudah kelihatan berada dibawah membran kulit yang tipis. Anggota tangan serta
kaki juga terbentuk walaupun belum sempurna

Telinga bagian luar mulai
terbentuk kaki dan tangan terus berkembang berikut jari kaki dan tangan mulai
tampak.Ia mulai bergerak,dengan Doppler bisa mendengar detak jantungnya. Minggu
ini, panjangnya sekitar 22-30 mm dan beratnya sekitar 4 gram.

MINGGU Ke-10
Semua organ penting yang telah terbentuk mulai
bekerjasama.Pertumbuhan otak meningkat dengan cepat, hampir 250.000 sel saraf
baru diproduksi setiap menit. Ia mulai
tampak seperti manusia kecil dengan panjang 32-43 mm dan berat 7 gram.

Panjang tubuhnya mencapai sekitar 6,5 cm. Baik rambut, kuku jari tangan dan kakinya
mulai tumbuh. Sesekali di usia ini janin sudah menguap.
Gerakan demi gerakan kaki dan tangan, termasuk
gerakan menggeliat, meluruskan tubuh dan menundukkan kepala, sudah bisa
dirasakan ibu. Janin kini sudah bisa mengubah posisinya dengan berputar,
memanjang, bergelung, atau malah jumpalitan yang kerap terasa menyakitkan
sekaligus memberi sensasi kebahagiaan tersendiri

Bentuk wajah bayi lengkap, ada
dagu dan hidung kecil.Jari-jari tangan dan kaki yang mungil terpisah
penuh. Usus bayi telah berada di dalam
rongga perut. Akibat meningkatnya volume darah ibu, detak jantung janin bisa
jadi meningkat.Panjangnya sekitar 63 mm dan beratnya 14 gram. Mulai proses penyempurnaan
seluruh organ tubuh. Bayi membesar beberapa millimeter setiap hari. Jari kaki
dan tangan mulai terbentuk termasuk telinga dan kelopak mata.
PERKEMBANGAN TRIMESTER DUA
Ditandai
dengan percepatan pertumbuhan dan pematangan fungsi seluruh jaringan dan organ
tubuh. Namun waspadai pertambahan berat badan yang berlebih.
Agar
proses tumbuh kembang janin tak terganggu hindari penyakit kronis sebelum
kehamilan maupun penyakit infeksi yang mungkin terjadi saat kehamilan. Seperti
asma, jantung, TBC, ginjal dan diabetes serta infeksi TORCH-KM (Toksoplasma,
Rubella, Citomegalovirus, Herpes, Klamidia, Mikoplasma).
Gangguan
penyakit-penyakit tersebut berpeluang menimbulkan ketidaksempurnaan pada tumbuh
kembang tulang belulang janin, klep paru-paru, lever, ataupun gangguan
perkembangan otak dan ginjal. Bahkan, demam yang merupakan gejala
infeksi/penyakit, seringan apa pun, bisa menyebabkan gangguan pada air ketuban
maupun fungsi lain akibat ada gangguan metabolisme tubuh janin.
MINGGU KE-13
Panjang janin (dari puncak kepala sampai
sakrum/bokong) ditaksir sekitar 65-78 mm. Berat kira-kira 20 gram. Rahim dapat
teraba kira-kira 10 cm di bawah pusar. Pertumbuhan kepala bayi yang saat ini
kira-kira separuh panjang janin mengalami perlambatan dibanding bagian tubuh
lainnya. Perlambatan ini berlangsung terus, hingga di akhir kehamilan akan
tampak proporsional, yakni kira-kira tinggalsepertiga panjang tubuhnya.
Kedua cikal bakal matanya makin hari kian
bergeser ke bagian depan wajah meski masih terpisah jauh satu sama lain.
Sementara telinga bagian luar terus berkembang dan menyerupai telinga normal.
Kulit janin yang masih sangat tipis membuat pembuluh darah terlihat jelas di
bawah kulitnya. Seluruh tubuh janin ditutupi rambut-rambut halus yang disebut
lanugo. Kerangka/tulang belulangnya sudah terbentuk di minggu-minggu sebelumnya
dan di minggu-minggu selanjutnya akan berosifikasi/menahan kalsium dengan
sangat cepat, hingga tulangnya jadi lebih keras.
MINGGU KE-14
Panjang mencapai kisaran 80-an mm atau 8
cm,berat sekitar 25 gram. Telinga janin menempati posisi normal di sisi kiri
dan kanan kepala,mata mengarah ke posisi sebenarnya. Leher terus memanjang sementara dagu tak lagi
menyatu ke dada. Alat-alat kelamin bagian luar juga berkembang lebih nyata,
hingga lebih mudah membedakan jenis kelaminnya.
MINGGU KE-15
Panjang janin sekitar 10-11
cm,berat kira-kira 80 gram. Kehamilan makin terlihat,dianjurkan untuk tidak
menggunakan jeans.Diperkenankan menggunakan lotion untuk strie namun dianjurkan
tak memakai krim jenis steroid semisal hidrokortison yang dikhawatirkan bakal
terserap ke dalam sistem peredaran darah ibu dan bisa mengacaukan kerja
hormonal.
MINGGU KE-16
Kini
panjangnya mencapai taksiran 12 cm,berat kira-kira 100 gram. Refleks gerak bisa
dirasakan ibu, meski masih amat sederhana yang biasanya terasa sebagai kedutan.
Rambut halus di atas bibir atas dan alis mata juga tampak melengkapi lanugo
yang memenuhi seluruh tubuhnya. Bahkan, jari-jemari kaki dan tangannya
dilengkapi dengan sebentuk kuku.
Tungkai
kaki yang di awal pembentukannya muncul belakangan, kini lebih panjang daripada
lengan. Pada usia ini janin memproduksi alfafetoprotein, yaitu protein yang
hanya dijumpai pada darah ibu hamil. Bila kadar protein ini berlebih bisa
merupakan pertanda ada masalah serius pada janin, seperti spina bifida.
Sebaliknya, kadar alfafetoprotein yang rendah bersignifikasi dengan Sindrom
Down. Jumlah alfafetoprotein ini sendiri dapat diukur dengan pemeriksaan air
ketuban/amniosentesis dengan menyuntikkan jarum khusus lewat dinding perut ibu.
MINGGU KE-17
Panjang
tubuh janin meningkat lebih pesat ketimbang lebarnya, menjadi 13 cm,berat
sekitar 120 gram, hingga bentuk rahim terlihat oval dan bukan membulat.
Akibatnya, rahim terdorong
dari rongga panggul mengarah ke
rongga perut. Otomatis usus ibu terdorong nyaris mencapai daerah hati, hingga
kerap terasa menusuk ulu hati.
Pertumbuhan
rahim yang pesat ini pun membuat ligamen-ligamen meregang, terutama bila ada
gerakan mendadak. Rasa nyeri atau tak nyaman ini disebut nyeri ligamen
rotundum. Oleh karena itu amat disarankan menjaga sikap tubuh dan tak melakukan
gerakan-gerakan mendadak atau yang menimbulkan peregangan.
Lemak yang juga sering disebut jaringan
adiposa mulai terbentuk di bawah kulit bayi yang semula sedemikian tipis pada
minggu ini dan minggu-minggu berikutnya. Lemak ini berperan penting untuk
menjaga kestabilan suhu dan metabolisme tubuh.
Pada
beberapa ibu yang pernah hamil, gerakan bayi mulai bisa dirasakan di minggu
ini. Kendati masih samar dan tak selalu bisa dirasakan setiap saat sepanjang
hari. Sedangkan bila kehamilan tersebut merupakan kehamilan pertama, gerakan
yang sama umumnya baru mulai bisa dirasakan pada minggu ke-20.
MINGGU KE-18
Taksiran
panjang janin adalah 14 cm, berat sekitar 150 gram. Rahim dapat diraba tepat di bawah pusar,
ukurannya kira-kira sebesar buah semangka. Pertumbuhan rahim ke depan akan
mengubah keseimbangan tubuh ibu.
Peningkatan mobilitas persendian ikut
mempengaruhi perubahaan postur tubuh sekaligus menyebabkan keluhan punggung.
Keluhan ini makin bertambah bila kenaikan berat badan tak terkendali. Untuk
mengatasinya, biasakan berbaring miring ke kiri, hindari berdiri terlalu lama
dan mengangkat beban berat. Selain itu, sempatkan sesering mungkin
mengistirahatkan kaki dengan mengangkat/mengganjalnya pakai bantal.
Mulai
usia ini hubungan interaktif antara ibu dan janinnya kian terjalin erat. Tak
mengherankan setiap kali si ibu gembira, sedih, lapar atau merasakan hal lain,
janin pun merasakan hal sama.
MINGGU KE-19
Panjang
janin diperkirakan 13-15 cm,taksiran berat 200 gram. Sistem saraf janin yang
terbentuk di minggu ke-4, di minggu ini makin sempurna perkembangannya, yakni
dengan diproduksi cairan serebrospinalis yang mestinya bersirkulasi di otak dan
saraf tulang belakang tanpa hambatan.
Jika lubang yang ada tersumbat atau aliran
cairan tersebut terhalang oleh penyebab apa pun, kemungkinan besar terjadi
hidrosefalus/penumpukan cairan di otak. Jumlah cairan yang terakumulasi
biasanya sekitar 500-1500 ml, namun bisa mencapai 5 liter, Penumpukan ini jelas
berdampak fatal mengingat betapa banyak jumlah jaringan otak janin yang
tertekan oleh cairan tadi.
MINGGU KE-20
Panjang
janin mencapai kisaran 14-16 cm berat sekitar 260 gram. Kulit yang menutupi
tubuh janin mulai bisa dibedakan menjadi dua lapisan, yakni lapisan epidermis
yang terletak di permukaan dan lapisan dermis yang merupakan lapisan dalam.
Epidermis selanjutnya akan membentuk pola-pola tertentu pada ujung jari,
telapak tangan maupun telapak kaki. Sedangkan lapisan dermis mengandung
pembuluh-pembuluh darah kecil, saraf dan sejumlah besar lemak.
Seiring
perkembangannya yang pesat, kebutuhan darah janin pun meningkat tajam. Agar
anemia tak mengancam kehamilan, ibu harus mencukupi kebutuhannya akan asupan
zat besi, baik lewat konsumsi makanan bergizi seimbang maupun suplemen yang
dianjurkan dokter.
MINGGU KE-21
Beratnya sekitar 350 gram,panjang kira-kira 18
cm. Pada minggu ini, berbagai sistem organ tubuh mengalami pematangan fungsi
dan perkembangan. Dengan perut yang kian membuncit dan keseimbangan tubuh yang
terganggu, bukan saatnya lagi melakukan olahraga kontak seperti basket yang
kemungkinan terjatuhnya besar. Hindari pula olahraga peregangan ataupun yang
bersikap kompetitif, semisal golf atau bahkan lomba lari.
MINGGU KE-22
Berat mencapai taksiran 400-500 gram,panjang
sekitar 19 cm.Ibu kian mampu beradaptasi dengan kehamilannya. Kekhawatiran
bakal terjadi keguguran juga sudah pupus. Keluhan mual-muntah sudah berlalu dan
kini nafsu makannya justru sedang menggebu
Mesti berhati-hati agar tak terjadi pertambahan berat badan yang
berlebih.
Ciri
khas usia kehamilan ini adalah substansi putih mirip pasta penutup kulit tubuh
janin yang disebut vernix caseosa. Fungsinya melindungi kulit janin terhadap
cairan ketuban maupun kelak saat berada di jalan lahir.
Di
usia ini pula kelopak mata mulai menjalankan fungsinya untuk melindungi mata
dengan gerakan menutup dan membuka. Jantung janin yang terbentuk di minggu ke-5
pun mengalami “modifikasi” sedemikian rupa dan mulai menjalankan fungsinya
memompa darah sebagai persiapannya kelak saat lahir ke dunia.
MINGGU KE-23
Tubuh janin tak lagi terlihat
kelewat ringkih karena bertambah montok dengan berat hampir mencapai 550 gram,
panjang sekitar 20 cm. Kulitnya masih tampak keriput karena kandungan lemak di
bawah kulitnya tak sebanyak saat ia dilahirkan kelak. Wajah dan tubuhnya secara keseluruhan amat
mirip dengan penampilannya sewaktu dilahirkan nanti. Rambut lanugo yang menutup
sekujur tubuhnya,kadang berwarna lebih gelap di usia kehamilan ini.
MINGGU KE-24
Janin
makin terlihat berisi dengan berat yang diperkirakan mencapai 600 gram,panjang
sekitar 21 cm. Rahim terletak sekitar 5 cm di atas pusar atau sekitar 24 cm di
atas simfisis pubis/tulang kemaluan. Kelopak-kelopak matanya kian sempurna
dilengkapi bulu mata.
Pendengarannya
berfungsi penuh. Terbukti, janin mulai bereaksi dengan menggerakkan tubuhnya
secara lembut jika mendengar irama musik yang disukainya. Begitu juga ia akan
menunjukkan respon khas saat mendengar suara-suara bising atau teriakan yang
tak disukainya.
MINGGU KE-25
Berat
bayi kini mencapai sekitar 700 gram, panjang dari puncak kepala sampai bokong
kira-kira 22 cm.Jarak dari puncak rahim ke simfisis pubis sekitar 25 cm. Bila
ada indikasi medis, umumnya akan dilakukan USG berseri seminggu 2 kali untuk
melihat apakah perkembangan bayi terganggu atau tidak. Di antaranya hipertensi
ataupun preeklampsia yang membuat pembuluh darah menguncup, hingga suplai
nutrisi jadi terhambat. Akibatnya, terjadi IUGR (Intra Uterin Growth
Retardation atau perkembangan janin terhambat). Begitu juga bila semula tidak
ada, tiba-tiba muncul gangguan asma selama kehamilan.
Jika dari hasil pantauan ternyata tak terjadi
perkembangan semestinya, akan dipertimbangkan untuk membesarkan janin di luar
rahim dengan mengakhiri kehamilan. Dengan sejumlah syarat ketat yang mengikuti.
MINGGU KE-26
Di usia ini berat bayi diperkirakan hampir
mencapai 850 gram,panjang dari bokong dan puncak kepala sekitar 23 cm. Denyut
jantung sudah jelas-jelas terdengar, normalnya 120-160 denyut per menit.
Ketidaknormalan seputar denyut jantung harus dicermati karena bukan tak mungkin
merupakan gejala ada keluhan serius.
Sementara
rasa tak nyaman berupa keluhan nyeri pinggang, kram kaki dan sakit kepala akan
lebih sering dirasakan si ibu.Keluhan nyeri di bawah tulang rusuk dan perut
bagian bawah, terutama saat bayi bergerak. Sebab, rahim jadi makin besar yang
akan memberi tekanan pada semua organ tubuh. Termasuk usus kecil, kantung kemih
dan rektum yang menyebabkan ibu hamil jadi terkena sembelit, namun terpaksa
bolak-balik ke kamar mandi karena beser.
MINGGU KE-27
Bayi
kini beratnya melebihi 1000 gram, panjang totalnya mencapai 34 cm dengan
panjang bokong ke puncak kepala sekitar 24 cm. Di minggu ini kelopak mata mulai
membuka. Sementara retina yang berada di bagian belakang mata, membentuk
lapisan-lapisan yang berfungsi menerima cahaya dan informasi mengenai
pencahayaan itu sekaligus meneruskannya ke otak.
Jika
terjadi “kesalahan” pembentukan lapisan-lapisan inilah yang kelak memunculkan
katarak kongenital/bawaan saat bayi dilahirkan. Lensa jadi berkabut atau
keputihan. Walaupun dipicu oleh faktor
genetik, katarak bawaan ini ditemukan pada anak-anak yang dilahirkan oleh ibu
yang terserang rubella pada usia kehamilan di minggu-minggu akhir trimester
dua.
MINGGU KE-28
Puncak
rahim berada kira-kira 8 cm di atas pusar.Gerakan janin makin kuat dengan
intensitas yang makin sering, sementara denyut jantungnya pun kian mudah
didengar. Tubuhnya masih terlihat kurus meski mencapai berat sekitar 1100 gram
dengan kisaran panjang 35-38 cm. Kendati
dibanding minggu-minggu sebelumnya lebih berisi dengan bertambah jumlah lemak
di bawah kulitnya yang terlihat kemerahan.
Jumlah
jaringan otak di usia kehamilan ini meningkat. Begitu juga rambut kepalanya
terus bertumbuh makin panjang. Alis dan kelopak matanya pun terbentuk,
sementara selaput yang semula menutupi bola matanya sudah hilang.
TRIMESTER TIGA
MINGGU KE-29
Beratnya
sekitar 1250 gram, panjang rata-rata 37 cm. Kelahiran prematur mesti diwaspadai
karena umumnya meningkatkan keterlambatan perkembangan fisik maupun mentalnya.
Bila dilahirkan di minggu ini, ia mampu bernapas meski dengan susah payah. Ia
pun bisa menangis, kendati masih terdengar lirih. Kemampuannya bertahan untuk
hidup pun masih tipis karena perkembangan paru-parunya belum sempurna. Meski
dengan perawatan yang baik
dan terkoordinasi dengan ahli
lain yang terkait, kemungkinan hidup bayi prematur pun cukup besar.
MINGGU KE-30
Beratnya
mencapai 1400 gram,kisaran panjang 38 cm. Puncak rahim yang berada sekitar 10
cm di atas pusar memperbesar rasa tak nyaman, terutama pada panggul dan perut
seiring bertambah besar kehamilan.Mulai denyutan halus, sikutan/tendangan
sampai gerak cepat meliuk-liuk yang menimbulkan rasa nyeri.
Aktifnya
gerakan ini tak mustahil akan membentuk simpul-simpul pada tali pusat. Bila
sampai membentuk simpul mati tentu sangat membahayakan karena suplai gizi dan
oksigen dari ibu jadi terhenti atau paling tidak terhambat.
MINGGU KE-31
Berat
bayi sekitar 1600 gram, taksiran panjang 40 cm.Waspadai bila pada ibu muncul
gejala nyeri di bawah tulang iga sebelah kanan, sakit kepala maupun penglihatan
berkunang-kunang. Terutama bila disertai tekanan darah tinggi yang mencapai
peningkatan lebih dari 30 ml/Hg.Itu sebab, pemeriksaan tekanan darah rutin
dilakukan pada setiap kunjungan ke bidan/dokter.
Cermati
pula gangguan aliran darah ke anggota tubuh bawah yang membuat kaki jadi
bengkak. Pada gangguan ringan, anjuran untuk lebih banyak beristirahat dengan
berbaring miring sekaligus mengurangi aktivitas, bisa membantu.
MINGGU KE-32
Pada usia ini berat bayi harus berkisar
1800-2000 gram,panjang tubuh 42 cm. Kunjungan rutin diperketat/lebih intensif
dari sebulan sekali menjadi 2 minggu sekali.
MINGGU KE-33
Beratnya lebih dari 2000 gram,
panjangnya sekitar 43 cm. Di minggu ini mesti diwaspadai terjadi abrupsio
plasenta atau plasenta lepas dari dinding rahim.
MINGGU KE-34
Berat bayi hampir 2275
gram,taksiran panjang sekitar 44 cm. Idealnya, di minggu ini dilakukan tes
untuk menilai kondisi kesehatan si bayi secara umum. Penggunaan USG bisa
dimanfaatkan untuk pemeriksaan ini, terutama evaluasi terhadap otak, jantung
dan organ lain. Sedangkan pemeriksaan lain yang biasa dilakukan adalah tes
non-stres dan profil biofisik.
MINGGU KE-35
Secara fisik bayi berukuran
sekitar 45 cm,berat 2450 gram. Mulai minggu ini bayi umumnya sudah matang
fungsi paru-parunya. Ini sangat penting karena kematangan paru-paru sangat
menentukan life viabilitas atau kemampuan si bayi untuk bertahan hidup.
Kematangan fungsi paru-paru ini sendiri akan dilakukan lewat pengambilan cairan
amnion untuk menilai lesitin spingomyelin atau selaput tipis yang menyelubungi
paru-paru.
MINGGU KE-36
Berat bayi harusnya mencapai 2500
gram, panjang 46 cm. Pemeriksaan rutin diperketat jadi seminggu sekali.
MINGGU KE-37
Dengan panjang 47 cm, berat 2950
gram. Di usia ini bayi dikatakan aterm atau siap lahir karena seluruh fungsi
organ-organ tubuhnya bisa matang untuk bekerja sendiri. Kepala bayi biasanya
masuk ke jalan lahir dengan posisi siap lahir. Kendati sebagian kecil di
antaranya dengan posisi sungsang. Di minggu ini biasanya dilakukan pula
pemeriksaan dalam untuk mengevaluasi kondisi kepala bayi, perlunakan jalan
lahir guna mengetahui sudah mencapai pembukaan berapa.
MINGGU KE-38
Berat bayi sekitar 3100
gram,panjang 48 cm. Rasa cemas menanti-nantikan saat melahirkan yang
mendebarkan bisa membuat ibu mengalami puncak gangguan emosional. Ibu dapat
melakukan relaksasi dengan melatih pernapasan sebagai bekal menjelang
persalinan. Meski
biasanya akan ditunggu sampai
usia kehamilan 40 minggu, bayi rata-rata akan lahir di usia kehamilan 38
minggu.
MINGGU KE-39
Di usia kehamilan ini bayi
mencapai berat sekitar 3250 gram, panjang sekitar 49 cm. Di minggu ini perlu
siaga menjaga agar kehamilan jangan sampai postmatur atau lewat waktu. Karena
bila terjadi hal demikian, plasenta tak mampu lagi menjalani fungsinya untuk
menyerap suplai makanan dari ibu ke bayi, hingga kekurangan gizi.
Penurunan
fungsi plasenta bisa diketahui berdasarkan evaluasi terhadap fungsi dinamik
janin, arus darah, napas dan gerak bayi serta denyut jantungnya lewat
pemeriksaan CTG (kardiotokografi), USG maupun doppler.
Dari
hasil evaluasi tersebut akan dinilai apakah memungkinkan dan memang saatnya
untuk memberi induksi persalinan. Kalau fungsi arus darahnya tak baik, tentu
tak dianjurkan lahir per vaginam yang justru berisiko bayi mengalami hipoksia.
MINGGU KE-40
Panjangnya mencapai kisaran 45-55
cm, berat sekitar 3300 gram. Betul-betul cukup bulan dan siap dilahirkan.Jika
laki-laki, testisnya sudah turun ke skrotum.Pada wanita, labia mayora (bibir
kemaluan bagian luar) sudah berkembang baik dan menutupi labia minora (bibir
kemaluan bagian dalam).
SISTEM PEREDARAN DARAH JANIN
Sistem
peredaran darah janin berbeda dengan sistem peredaran darah orang dewasa,
karena paru-paru janin belum berkembang sehingga oksigen diambil melalui
plasenta.
Sistem peredaran darah janin
ditentukan oleh faktor-faktor sebagai berikut :
1. Foramen Ovale
1. Foramen Ovale
Merupakan
lubang sementara di antara serambi kiri dan serambi kanan yang memungkinkan
sebagian darah masuk dari vena cava inferior menyeberang ke serambi kiri.
Alasan pengalihan ini adalah darah tidak perlu lagi melewati paru-paru karena
telah teroksigenisasi.
2. Duktus Arteriosus Bothalli
Merupakan
saluran yang terdapat antara arteri pulmonalis dan aorta.
3. Duktus Venosus Arantii
3. Duktus Venosus Arantii
Menghubungkan
antara vena umbilikal dengan vena cava inferior. Pada titik ini darah bercampur
dengan darah yang telah diambil oksigennya yang kembali dari tubuh bagian
bawah.
4. Vena Umbilikal
Memanjang
dari tali pusar menuju ke bagian bawah hati dan membawa darah yang mengandung
oksigen dan sari makanan. Ia memiliki cabang yang bertemu dengan vena porta dan
masuk ke hati.
Komponen atau organ yang terlibat
dalam pembuluh darah janin.
Dalam
sistem peredaran darah janin tidak hanya melibatkan pembuluh darah saja tetapi
juga melibatkan organ tubuh janin di antaranya sebagai berikut:
1. Plasenta
1. Plasenta
Tempat
terjadinya pertukaran darah bersih dengan yang kotor.
2. Umbilikalis
2. Umbilikalis
Mengalirkan
darah dari plasenta ke janin dan dari janin ke plasenta.
3. Hati
3. Hati
Terdapatnya
percabangan antara vena porta dengan duktus venosus
arantii.
4. Jantung
4. Jantung
Terdapatnya
foramen ovale yang langsung menyalurkan darah dari atrium
dekstra
ke atrium sinistra.
5. Paru-paru
Terdapatnya duktus arteriosus bothalli.
Mekanisme Peredaran Darah Janin
Darah
janin didapat dari Ibu dan dialirkan dari Ibu ke janin melalui plasenta untuk
kemudian diteruskan ke seluruh tubuh janin melalui vena yang terdapat di
umbilikus. Peredaran darah janin digambarkan langsung sebagai berikut :

Keterangan gambar :
Mula-mula
darah yang kaya akan oksigen dan nutrisi yang berasal dari plasenta masuk ke
janin melalui vena umbilikus yang bercabang dua setelah memasuki dinding perut
yaitu :
a. Cabang yang kecil bersatu
dengan vena porta, darahnya beredar dalam hati dan kemudian diangkut melalui
vena hepatika ke vena cava inferior.
b. Cabang satunya lagi duktus
venosus arantii yang langsung masuk ke dalam vena cava inferior.
Darah
dari vena cava inferior masuk ke atrium kanan dan sebagian besar darah dari
atrium kanan akan dialirkan ke atrium kiri melalui foramen ovale. Sebagian
kecil darah dari atrium kanan masuk ke ventrikel kanan bersama-sama dengan
darah yang berasal dari vena cava superior.
Darah
dari ventrikel kanan ini dipompakan ke paru-paru melalui arteri pulmonalis,
karena adanya tahanan dari paru-paru yang belum mengembang maka darah yang
terdapat pada arteri pulmonalis sebagian akan dialirkan ke aorta melalui duktus
arteriosus bothalli dan sebagian kecil akan menuju paru-paru dan selanjutnya ke
atrium sinistra melaui vena pulmonalis.
Sementara itu darah yang terdapat pada atrium
kiri kemudian dialirkan ke ventrikel kiri dan diteruskan ke seluruh tubuh
melaui aorta guna memberikan oksigen dan nutrisi bagi tubuh bawah. Cabang aorta
bagian bawah ini menjadi 2 (dua) arteri hipograstika interna yang mempunyai
cabang arteri umbilikalis.
Darah
yang miskin nutrisi dan banyak karbondioksida serta sisa metabolisme akan
dikembalikan ke plasenta melalui arteri umbilikalis ke plasenta melalui arteri
umbilikalis untuk diteruskan ke ibu.
Faktor-Faktor yang Mengubah Peredaran Darah Janin
Setelah
kelahiran terjadi perubahan peredaran darah janin, faktor penting yang mengubah
peredaran darah janin menuju peredaran darah dewasa ditentukan oleh :
1. Berkembangnya paru-paru janin
Berkembangnya
paru-paru janin dapat menyebabkan tekanan negatif dalam paru sehingga dapat
menampung darah, untuk melakukan pertukaran CO2 dan O2 dari udara sehingga
terjadi oblitersi pada duktus arteriosus bothalli.
Tekanan dalam atrium kiri makin meningkat, sehingga dapat menutup foramen ovale. Tekanan yang tinggi pada atrium kiri disebabkan darah yang mengalir ke atrium kanan kini langsung menuju paru-paru dan selanjutnya dialirkan ke atrium kiri melalui vena pulmonalis. Dua faktor ini menyebabkan tekanan di atrium kiri meningkat
Tekanan dalam atrium kiri makin meningkat, sehingga dapat menutup foramen ovale. Tekanan yang tinggi pada atrium kiri disebabkan darah yang mengalir ke atrium kanan kini langsung menuju paru-paru dan selanjutnya dialirkan ke atrium kiri melalui vena pulmonalis. Dua faktor ini menyebabkan tekanan di atrium kiri meningkat
0 komentar:
Posting Komentar