Mata Kuliah : Desa Siaga
Pokok Bahasan : Kelas
Ibu Hamil, dan Kelas Ibu Balita
Dosen :
Wenny Indah Purnama Eka Sari, SST
OBJEKTIF PERILAKU MAHASISWA
Setelah
menyelesaikan mata kuliah ini Mahasiswa mampu mendeskripsikan pengertian dan pembentukan kelas ibu hamil dan ibu balita.
SUMBER PUSTAKA
·
Depkes RI. 2006. Pedoman pelaksanaan pengembangan desa siaga,
pusat promosi kesehatan. Jakarta
·
Depkes RI. 2006. Petunjuk teknis pengembangan dan
penyelenggaraan poskesdes. Jakarta
·
Kepmenkes RI. 2006. Pedoman
pelaksanaan desa siaga. Jakarta
·
Depkes RI. 1983. Pendekatan edukatif suatu alternative
pendekatan dalam pembangunan masyarakat.
Jakarta
·
Depkes RI. 2006. Sistem
pendekatan Penanggulangan Kegawatdaruratan Terpadu. Jakarta : Direktorat Bina Medik
·
Pusdiklat. 2006. modul pelatihan PMKK. Jakarta
·
Kemenkes RI.
2013. Pedoman Pelaksanaan Kelas Ibu
Hamil. Jakarta
·
Kemenkes RI.
2013. Pedoman Pelaksanaan Kelas Ibu
Balita. Jakarta
BAHAN DAN SUMBER
·
Hand
Out
·
Laptop
·
LCD
URAIAN MATERI
Program pembangunan kesehatan di Indonesia dewasa ini
masih diprioritaskanpada upaya peningkatan derajat kesehatan Ibu dan anak,
terutama pada kelompokyang paling rentan kesehatan yaitu ibu hamil, bersalin
dan bayi pada masa perinatal. Hal ini ditandai dengan tingginya Angka Kematian
Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB). Kelas Ibu Hamil ini merupakan sarana untuk
belajar bersama tentang kesehatan bagi ibu hamil, dalam bentuk tatap muka dalam
kelompok yang bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan ibu-ibu
mengenai kehamilan, perawatan kehamilan, persalinan, perawatan nifas, perawatan
bayi baru lahir, mitos, penyakit menular dan akte kelahiran. Dalam
upaya meningkatkan kualitas perawatan dan pengasuhan bayi itulah program Kelas
Ibu-Balita dilaksanakan. Setelah mengikuti Kelas Ibu-Balita para ibu diharapkan
mengalami perubahan prilaku yang signifikan, selanjutnya terjadi penurunan
angka kematian bayi akibat kesalahan dalam perawatan dan pengasuhan serta
peningkatan kualitas tumbuh kembang anak.
KELAS IBU HAMIL
A. PENGERTIAN
Kelas ibu hamil merupakan sarana untuk belajar bersama tentang kesehatan bagi ibu hamil, dalam bentuk tatap muka dalam kelompok yang bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan ibu-ibu mengenai kehamilan, perawatan kehamilan, persalinan, perawatan nifas, perawatan bayi baru lahir, mitos, penyakit menular dan akte kelahiran.
Kelas ibu hamil merupakan sarana untuk belajar bersama tentang kesehatan bagi ibu hamil, dalam bentuk tatap muka dalam kelompok yang bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan ibu-ibu mengenai kehamilan, perawatan kehamilan, persalinan, perawatan nifas, perawatan bayi baru lahir, mitos, penyakit menular dan akte kelahiran.
Setiap ibu hamil diwajibkan memiliki buku
KIA, karena di buku ini terdapat beberapa informasi tentang kehamilan. Akan
tetapi, tidak semua informasi penting termuat di buku KIA. Untuk itu,
dibentuklah program Kelas Ibu Hamil.
B.
TUJUAN
Ø Tujuan
Umum :
Meningkatkan
pengetahuan, merubah sikap dan perilaku ibu agar
memahami tentang kehamilan, perubahan tubuh dan keluhan selama kehamilan,
perawatan kehamilan, persalinan, perawatan nifas, KB pasca persalinan,
perawatan bayi baru lahir, mitos/kepercayaan/adat istiadat setempat, penyakit
menular dan akte kelahiran.
Ø Tujuan
Khusus :
1.
Terjadinya interaksi dan
berbagi pengalaman antara peserta (ibu hamil dengan ibu hamil) dan antara ibu hamil dengan petugas
kesehatan/bidan.
2.
Meningkatnya pemahaman,
sikap dan perilaku ibu hamil tentang :
a.
Kehamilan, perubahan
tubuh, keluhan (apakah kehamilan itu?, perubahan tubuh selama kehamilan,
keluhan umumsaat hamil dan cara mengatasinya, apa saja yang perlu dilakukan ibu
hamil dan pengaturan gizi termasuk pemberian tablet
tambah darah untuk penanggulangan Anemia).
tambah darah untuk penanggulangan Anemia).
b.
Perawatan kehamilan
(kesiapan psikologis menghadapi kehamilan, hubungan
suami isteri selama kehamilan, obat yang boleh dikonsumsi ibu hamil, tanda
bahaya kehamilan dan P4K).
suami isteri selama kehamilan, obat yang boleh dikonsumsi ibu hamil, tanda
bahaya kehamilan dan P4K).
c.
Persalinan (tanda-tanda
persalinan, tanda bahaya persalinan dan proses persalinan).
d.
Perawatan nifas (apa
saja yang dilakukan ibu nifas agar dapat menyusui
eksklusif, bagaimana menjaga kesehatan ibu nifas, tanda-tanda bahaya dan
penyakit ibu nifas).
eksklusif, bagaimana menjaga kesehatan ibu nifas, tanda-tanda bahaya dan
penyakit ibu nifas).
e.
KB pasca persalinan.
f.
Perawatan bayi baru
lahir (perawatan bayi baru lahir, pemberian vit.K1 injeksi, tanda bahaya bayi baru
lahir, pengamatan perkembangan bayi/anak dan
pemberian imunisasi pada bayi baru lahir).
pemberian imunisasi pada bayi baru lahir).
g.
Mitos/kepercayaan/adat
istiadat setampat yang berkaitan dengan kesehatan ibu
dan anak.
dan anak.
h.
Penyakit menular (IMS,
informasi dasar HIV-AIDS dan pencegahan serta
penanggulangan malaria pada ibu hamil).
penanggulangan malaria pada ibu hamil).
i.
Akte kelahiran.
C.
SASARAN KELAS IBU HAMIL
ü Peserta
kelas ibu hamil sebaiknya ibu hamil pada umur kehmilan 4 - 36 minggu untuk
mendapatkan materi kelas ibu hamil. Untuk pelaksanaan senam ibu hamil sebaiknya
peserta umur kehamilan > 20 minggu, karena pada umur kehamilan ini kondisi
ibu sudah kuat, tidak takut keguguran, efektif untuk melakukan senam hamil.
ü Jumlah
peserta kelas ibu hamil maksimal 10 orang setiap kelas. Suami/keluarga ikut
serta minimal 1 kali pertemuan sehingga dapat mengikuti berbagai informasi
penting, misalnay materi tentang persiapan persalinan atau materi yang lainnya.
D.
PELAKSANAAN KELAS IBU
HAMIL
Kelas
ibu hamil dapat dilaksanakan oleh pemerintah, swasta, LSM dan mayarakat.
1.
Fungsi dan peran
(Provinsi, Kabupaten dan Puskesmas.
a). Provinsi
:
-
Menyiapkan tenaga
pelatih
-
Mendukung pelaksanaan
kelas ibu hamil (sarana prasarana)
-
Monitoring dan eveluasi
b). Kabupaten :
-
Menyiapkan tenaga
fasilitator
-
Bertanggungjawab atas
terlaksananya kelas ibu hamil (dana, sarana dan prasarana)
-
Monitoring dan evaluasi
c). Puskesmas :
-
Kepala puskesmas sebagai
penanggung jawab dan mengkoordinir pelaksanaan kelas ibu hamil di wilayah
kerjanya.
-
Bidan/tenaga kesehatan
bertanggung jawab dalam pelaksanaan kelas ibu hamil
(identifikasi calon peserta, koordinasi dengan stake holder, fasilitasi pertemuan,
monitoring, evaluasi dan pelaporan).
(identifikasi calon peserta, koordinasi dengan stake holder, fasilitasi pertemuan,
monitoring, evaluasi dan pelaporan).
2.
Fasilitator dan nara
sumber
Fasilitator kelas ibu hamil adalah bidan
atau petugas kesehatan yang telah mendapat pelatihan dan setelah itu
diperbolehkan untuk malaksanakan fasilitasi kelas ibu hamil.
Dalam pelaksanaan kelas ibu hamil, fasilitator dapat meminta bantuan narasumber untuk menyampaikan materi bidang tertentu.
Dalam pelaksanaan kelas ibu hamil, fasilitator dapat meminta bantuan narasumber untuk menyampaikan materi bidang tertentu.
Nara sumber adalah tenaga kesehatan yang
mempunyai keahlian di bidang tertentu untuk mendukung kelas ibu
hamil.
3.
Sarana dan prasarana
Ruang
belajar untuk kapasitas 10 orang peserta kira-kira ukuran 4 x 5 m, dengan
ventilasi dan pencahayaan yang cukup.
o
Alat tulis menulis
(papan tulis, kertas, spidol, bolpoin) jika ada
o
Buku KIA
o
Lembar balik kelas ibu
hamil
o
Buku pedoman pelaksanaan
kelas ibu hamil
o
Buku pegangan
fasilitator
o
Alat peraga (KB kit,
food model, boneka, metode kanguru, dll) jika ada
o
Tikar/karpet (matraks)
o
Bantal, kursi (jika ada)
o
Buku senam hamil
E.
TAHAPAN PELAKSANAAN
KELAS IBU HAMIL
Bebarapa
tahapan yang dilakukan untuk melaksanakan kelas ibu hamil :
1.
Pelatihan bagi pelatih
2.
Pelatihan bagi
fasilitator
3.
Sosialisasi kelas ibu
hamil pada tokoh agama, tokoh masyarakat dan stake holder
4.
Persiapan pelaksanaan
kelas ibu hamil
5.
Pelaksanaan kelas ibu
hamil
6.
Monitoring, evaluasi dan
pelaporan
F. KEGIATAN
PELAKSANAAN
Analisa
Singkat
Melakukan analisa kebutuhan sebelum
melaksanakan kelas ibu hamil bertujuan untuk mengetahui kebutuhan apa yang
diperlukan untuk menunjang kelancaran dan keberhasilan pelaksanaan kegiatan
kelas ibu hamil. Misalnya : siapa tim fasilitator yang akan memfasilitasi
pertemuan, pakah diperlukan nara sumber atau bagaimana persiapan materi dan
alat bantu sudah lengkap atau perlu ditambah dengan alat bantu lainnya,
dll.
Kegiatan
Pelaksanaan Kelas Ibu Hamil
Pertemuan kelas ibu hamil dilakukan 3
kali pertemuan selama hamil atau sesuai dengan hasil kesepakatan fasilitator
dengan peserta. Pada setiap pertemuan, materi kelas ibu hamil disampaikan
sesuai dengan kebutuhan dan kondisi ibu hamiltetapi tetap mengutamakan materi
pokok. Setiap akhir pertemuan dilakukan senam ibu hamil, bagi ibu hamil yang
mempunyai usia kehamilan > 20 minggu. Senam ibu hamil merupakan
kegiatan/materi ekstra di kelas ibu hamil, jika dilaksanakan, setelah sampai di
rumah diharapkan dapat dipraktekan.
Waktu pertemuan disesuaikan dengan
kesiapan ibu-ibu, bisa dilakukan pada pagi atau sore hari dengan lama waktu
pertemuan 120 menit termasuk senam hamil 15 - 20 menit
G. MATERI
KELAS IBU HAMIL
1.
PERTEMUAN I
v Kehamilan,
perubahan tubuh dan keluhan.
-
Apa itu kehamilan?
-
Perubahan tubuh ibu
selama kehamilan
-
Apa saja yang perlu
dilakukan ibu
-
Pengaturan gizi termasuk
pemberian tablet
tambah darah untuk mencegah anemia.
v Perawatan
Kehamilan.
-
Kesiapan psikologis
menghadapi kehamilan.
-
Hubungan suami isteri
selama kehamilan.
-
Obat yang boleh dan
tidak boleh dikonsumsi oleh ibu hamil.
-
Tanda - tanda bahaya
kehamilan
-
Perencanaan persalinan
dan pencegahan komplikasi.
2.
PERTEMUAN II
v Persalinan
-
Tanda - tanda persalinan
-
Tanda bahaya pada
persalinan
-
Proses persalinan
-
Inisiasi Menyusui Dini
(IMD)
v Perawatan
Nifas
-
Apa saja yang dilakukan
ibu nifas agar
dapat menyusui eksklusif?
dapat menyusui eksklusif?
-
Bagaimana menjaga
kesehatan ibu nifas?
-
Tanda - tanda bahaya
nifas
-
KB post partum
v Perawatan
Bayi baru lahir
-
Perawatan Bayi Baru
Lahir (BBL)
-
Pemberian Vitamin K
injeksi pada BBL
-
Tanda bahaya BBL
-
Pengamatan perkembangan
bayi/anak
-
Pemberian imunisasi pada
BBL
v Mitos
- Penggalian dan
penelusuran mitos yang
berkaitan
dengan kesehatan ibu dan anak.
v Penyakit
menular
-
Infeksi Menular Seksual
(IMS)
-
Informasi dasar HIV/AIDS
-
Pencegahan dan
penanganan Malaria pada ibu hamil.
v Akte
kelahiran
H. MONITORING,
EVALUASI
1)
MONITORING
Monitoring dilakukan dalam rangaka
melihat perkembangan dan pencapaian serta masalah dalam pelaksanaan kelas
ibu hamil, hasil monitoring dapat dijadikan bahan untuk perbaikan dan
pengembangan kelas ibu hamil selanjutnya. Kegiatan monitoring dilakukan secara
berkala dan berjenjang mulai dari tingkat Desa, Kecamatan, Kbupaten
/ Kota dan Provinsi.
2)
EVALUASI
Evaluasi dilakukan untuk
melihat keluaran dan dampak baik positif maupun negatif pelaksanaan kelas ibu
hamil berdasarkan indikator. Dari hasil evaluasi tersebut bisa dijadikan sebagai bahan
pembelajaran guna melakukan perbaikan dan pengembangan kelas ibu hamil berikutnya.
Evaluasi oleh pelaksana
(bidan/koordinator bidan) dilakukan setiap selesai pertemuan. Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota serta Dinas
Kesehatan Provinsi dapat melakukan evaluasi bersama-sama misalnya 1
kali setahun.
3)
INDIKATOR KEBERHASILAN
* Indikator Input :
-
...% petugas kesehatan
sebagai fasilitator kelas ibu hamil
-
...% ibu hamil
yang mengikuti kelas ibu hamil
-
...% suami/anggota
keluarga yang hadir mengikuti kelas ibu hamil
-
...% kader yang
terlibat dalam penyelenggaraan kelas ibu hamil
* Indikator Proses
-
Fasilitator : manajemen
waktu, penggunaan variasi metode pembelajaran, bahasan peyampaian, penggunaan
alat bantu, kemampuan melibatkan peserta, informasi Buku KIA.
-
Peserta : fekuensi
kehadiran, keaktifan bertanya dan berdiskusi
-
Penyelenggaraan :
tempat, sarana, waktu
* Indikator Output :
-
...% peningkatan jumlah
ibu hamil yang memiliki Buku KIA
-
...% ibu yang datang
pada K4
-
...% ibu/keluarga yang
telah memiliki perencanaan persalinan
-
...% ibu yang datang
untuk mendapatkan tablet Fe
-
...% ibu yang telah
membuat pilihan bersalin dengan Nakes
-
...% KN
-
...% IMD
-
...% kader dalam
keterlibatan penyelenggaraan
4) PELAPORAN
Seluruh rangakaian hasil proses
pelaksanaan kegiatan kelas ibu hamil sebaiknya dibuatkan laporan. Pelaporan hasil
pelaksanaan kelas ibu hamil dijadikan sebagai dokumen, sehingga dapat dijadikan sebagai bahan informasi
dan pembelajaran bagi pihak-pihak yang berkepentingan.
Pelaporan disusun pada setiap
selesai melaksanakan kelas ibu hamil.
Isi laporan minimal tentang :
a)
Waktu pelaksanaan
b)
Jumlah peserta
c)
Proses pertemuan
d)
Masalah dan hasil
capaian pelaksanaan
e)
Hasil evaluasi
0 komentar:
Posting Komentar