Kasus-kasus kegawatdaruratan obstetri
dan neonatalobstetri dan neonatal Di
tingkat pelayanan dasardi tingkat pelayanan dasar
·
Penanganankegawatdaruratankegawatdaruratan
Lebih ditujukan untuk pertolonganlebih
ditujukan untuk pertolongandan mencegah agar keadaan tidak dan
mencegah agar keadaan tidak menjadi
lebih buruk.menjadi lebih buruk.
·
Mempersiapkan
tindakan yang akanmempersiapkan tindakan yang akandilakukan di rumah sakit rujukan.dilakukan di
rumah sakit rujukan
Tiga penyebab utama
1. Perdarahan
-
Antepartum
-
Durantepartun
-
Post partum
2. Preeklampsia / eklampsia
3. Infeksi jalan lahir
Perdarahan Antepartum
-
Perdarahan pervaginam yang
terjadi antara umur kehamilan 28 minggu sampai kelahiran
-
Penyebab
a.
Placenta Previa
b.
Solucio Placenta
Placenta Previa
Gejala :
-
Perdarahan pervaginam pada
kehamilan 28 minggu atau lebih
-
Jumlah perdarahan sedikit atau
banyak
-
Warna Merah segar
-
Perut tidak tegang dan tida ada
nyeri perut
Tindakan
ü Jangan Lakukan Periksa Dalam
ü Pasang Infus RL ( Bila K/u Baik 20 TPM, Bila K/u jelek sebanyak 40
TPM)
ü Periksa Tekanan Darah dan Nadi
ü Periksa Bagian Posisi Janin
ü Segera Rujuk ke RS dan harus didampingi Bidan
Solutio Placenta
Gejala :
-
Perdarahan pervaginam pada
kehamilan lebih dari 28 minggu
-
Jumlah perdarahan keluar tidak
sesuai dengan setiap pasien
-
Warna darah merah tua
-
Perut tegang dan nyeri
-
Bagian – bagian janin sulit
dipalpasi
Tindakan
ü Pasang Infus RL ( Bila K/u baik 20 TPM , bila K/u jelek 30-40 TPM)
ü Periksa Tensi dan Nadi
ü Rujuk ke RS
Waspada : dilarang
melakukan periksa dalam pada perdarahan antepartum yang belum jelas diagnosa nya.
Perdarahan Durantepartum
Partus lama
Adalah persalinan yang lebih dari 1 jam
setelah
Penyebab :
- His lemah
- Kelainan janin ( anatomi, ukuran, letak )
- Disproporsi kepala panggul
Gejala :
-
Pembukaan tetap 3 cm setelah 18
jam inpartu
-
Belum ada pembukaan lengkap
setelah 18 jam inpartu
Tindakan :
-
Partus lama dilakukan tindakan
pertolongan di RS
-
Penanganan ditingkat dasar :
menemukan secara dini gejala partus lama.
Perdarahan Post Partum
Adalah perdarahan pervaginam yang melebihi
500ml setelah persalinan
Penyebab :
- Atonia uteri
- Sisa placenta
- Robekan jalan lahir ( perineum, vagina, serviks )
- Gangguan pembekuan darah
- Inversio uteri
Tindakan
-
Segera pasang inful RL
-
Awasi TD, Nadi dan timbulnya
tanda-tanda syok
-
Lakukan massase
-
Berikan uterotonika methergin 0,2
mg IV / IM
-
Kosongkan Vesica urinaria
-
Penderita berbaring dengan kaki
lebih tinggi dari kepala
-
Periksa jalan lahir untuk
memeriksa adanya robekan jalan lahir ( vagina, serviks dan uterus ) bila
terjadi robekan serviks atau rupture uteri maka pasang tampon vagina dan segera
rujuk ke RS
-
Jika placenta telah lahir,
periksa apakah placenta lahir lengkap.
-
Eksplorasi cavum uteri secara
normal untuk mencari kemungkinan adanya sisa placenta atau rupture uteri
-
Bila perdarahan belum teratasi
dengan tindakan diatas, lakukan kompresi bimanual sambil mempersiapkan pasien
dirujuk ke RS dengan infuse tetap terpasang.
Preeklampsia
Adalah keadaan
yang timbul pada kehamilan , berupa hipertensi ( lebih dari 140/90 mmHg) dengan
disertai dengan edema, protein uria, biasanya terjadi pada trimester ketiga,
selama persalinan atau dalam 48 jam pasca persalinan.
Tanda dan gejala
-
Preeklamsia Ringan
Tekanan Darah > 140/90 mmHG < 160/110 mmHg
Disertai edema dan proteinuria
-
Preeklamsia berat
Tekanan Darah > 160/110 mmHg
Disertai edema dan proteinuria
Gejala penyerta
-
Pusing, sakit kepala
-
Kaki bengkak ,tidak selalu
ditemukan oleh keadaan bengkak wajah atau tanggan ( lebih spesifik untuk
preeclampsia, tetapi tidak selalu ditemukan)
Penanganan
-
Penatalaksanaan pra rujukan
Preeklamsia Ringan
-
Pantau Tekanan darah , rekfleks
dan kondisi janin
-
Pasien istirahat dengan cukup
-
Jika keadaan tidak membaik,
segera Rujuk
Preeklamsia Berat
-
Jika tekanan diastolic >
110mmHg berikan antihipertnsi sampai tekanan darah antara 90-110 mmHg
-
Pasang infuse RL dengan jarum
besar ( 16G atau lebih besar )
-
Ukur keseimbangan cairan
-
Kateterisasi urin
-
Pasien selalu diawasi jangan
ditinggal sendiri
-
TTV , Refleks, denyut janin
-
Bila pasien kejang, atasi
kejangnya dengan :
-
Memberikan obat antikonvulsan (MgS04, 4 gram Intravena )
-
Lindungi pasien dari kemungkinan
trauma
-
Beri oksigen 4-6 liter / menit
-
Baringkan pasien pada sisi kiri
untuk mengurangi resiko aspirasi
-
Setelah kejang, aspirasi dan
tenggorakan jika perlu
Eklampsia
Adalah preeklampsia yang memburuk disertai
kejang – kejang dan bengkak pada muka dan kedua tungkai pada saat kehamilan trimester
tiga, persalinan dan masa nifas.
Penatalaksanaan prarujukan :
Segera rujuk
Selama menunggu, lakukan monitor TTV dan
penatalaksaan pra rujukan sama dengan preeclampsia berat.
Infeksi
-
Infeksi pada masa persalinan
-
Infeksi pada masa pasca
persalinan
Kegawatdaruratan Neonatal
- Asfiksia
- Infeksi Neonatal
- BBLR dan Hipotermia
- Ikterus / Hiperbilirubin
- Kejang pada BBL
0 komentar:
Posting Komentar