Kamis, 27 Februari 2014

PENATALAKSANAAN PRA RUJUKAN



Kasus-kasus kegawatdaruratan obstetri dan neonatalobstetri dan neonatal Di tingkat pelayanan dasardi tingkat pelayanan dasar

·        Penanganankegawatdaruratankegawatdaruratan Lebih ditujukan untuk pertolonganlebih ditujukan untuk pertolongandan mencegah agar keadaan tidak dan mencegah agar keadaan tidak menjadi lebih buruk.menjadi lebih buruk.
·        Mempersiapkan tindakan yang akanmempersiapkan tindakan yang akandilakukan di rumah sakit rujukan.dilakukan di rumah sakit rujukan

Tiga penyebab utama
1.     Perdarahan
-         Antepartum
-         Durantepartun
-         Post partum
2.      Preeklampsia / eklampsia
3.      Infeksi jalan lahir
Perdarahan Antepartum
-         Perdarahan pervaginam yang terjadi antara umur kehamilan 28 minggu sampai kelahiran
-         Penyebab
a.        Placenta Previa
b.        Solucio Placenta



Placenta Previa
Gejala :
-         Perdarahan pervaginam pada kehamilan 28 minggu atau lebih
-         Jumlah perdarahan sedikit atau banyak
-         Warna Merah segar
-         Perut tidak tegang dan tida ada nyeri perut

Tindakan
ü Jangan Lakukan Periksa Dalam
ü Pasang Infus RL ( Bila K/u Baik 20 TPM, Bila K/u jelek sebanyak 40 TPM)
ü Periksa Tekanan Darah dan Nadi
ü Periksa Bagian Posisi Janin
ü Segera Rujuk ke RS dan harus didampingi Bidan

Solutio Placenta

Gejala :
-         Perdarahan pervaginam pada kehamilan lebih dari 28 minggu
-         Jumlah perdarahan keluar tidak sesuai dengan setiap pasien
-         Warna darah merah tua
-         Perut tegang dan nyeri
-         Bagian – bagian janin sulit dipalpasi
Tindakan
ü Pasang Infus RL ( Bila K/u baik 20 TPM , bila K/u jelek 30-40 TPM)
ü Periksa Tensi dan Nadi
ü Rujuk ke RS
Waspada   : dilarang melakukan periksa dalam pada perdarahan antepartum  yang belum jelas diagnosa nya.

 
Perdarahan Durantepartum
Partus lama
Adalah persalinan yang lebih dari 1 jam setelah
Penyebab :

  • His lemah
  • Kelainan janin ( anatomi, ukuran, letak )
  • Disproporsi kepala panggul

Gejala :
-         Pembukaan tetap 3 cm setelah 18 jam inpartu
-         Belum ada pembukaan lengkap setelah 18 jam inpartu
Tindakan :
-         Partus lama dilakukan tindakan pertolongan di RS
-         Penanganan ditingkat dasar : menemukan secara dini gejala partus lama.

Perdarahan Post Partum
Adalah perdarahan pervaginam yang melebihi 500ml setelah persalinan
Penyebab :

  •  Atonia uteri
  • Sisa placenta
  • Robekan jalan lahir ( perineum, vagina, serviks )
  • Gangguan pembekuan darah
  • Inversio uteri

Tindakan
-         Segera pasang inful RL
-         Awasi TD, Nadi dan timbulnya tanda-tanda syok
-         Lakukan massase
-         Berikan uterotonika methergin 0,2 mg IV / IM
-         Kosongkan Vesica urinaria
-         Penderita berbaring dengan kaki lebih tinggi dari kepala
-         Periksa jalan lahir untuk memeriksa adanya robekan jalan lahir ( vagina, serviks dan uterus ) bila terjadi robekan serviks atau rupture uteri maka pasang tampon vagina dan segera rujuk ke RS
-         Jika placenta telah lahir, periksa apakah placenta lahir lengkap.
-         Eksplorasi cavum uteri secara normal untuk mencari kemungkinan adanya sisa placenta atau rupture uteri
-         Bila perdarahan belum teratasi dengan tindakan diatas, lakukan kompresi bimanual sambil mempersiapkan pasien dirujuk ke RS dengan infuse tetap terpasang.

Preeklampsia
Adalah keadaan yang timbul pada kehamilan , berupa hipertensi ( lebih dari 140/90 mmHg) dengan disertai dengan edema, protein uria, biasanya terjadi pada trimester ketiga, selama persalinan atau dalam 48 jam pasca persalinan.
Tanda dan gejala
-         Preeklamsia Ringan
Tekanan Darah > 140/90 mmHG < 160/110 mmHg
Disertai edema dan proteinuria
-         Preeklamsia berat
Tekanan Darah > 160/110 mmHg
Disertai edema dan proteinuria

Gejala penyerta
-         Pusing, sakit kepala
-         Kaki bengkak ,tidak selalu ditemukan oleh keadaan bengkak wajah atau tanggan ( lebih spesifik untuk preeclampsia, tetapi tidak selalu ditemukan)

Penanganan
-         Penatalaksanaan pra rujukan
Preeklamsia Ringan
-         Pantau Tekanan darah , rekfleks dan kondisi janin
-         Pasien istirahat dengan cukup
-         Jika keadaan tidak membaik, segera Rujuk
Preeklamsia Berat
-         Jika tekanan diastolic > 110mmHg berikan antihipertnsi sampai tekanan darah antara 90-110 mmHg
-         Pasang infuse RL dengan jarum besar ( 16G atau lebih besar )
-         Ukur keseimbangan cairan
-         Kateterisasi urin
-         Pasien selalu diawasi jangan ditinggal sendiri
-         TTV , Refleks, denyut janin
-         Bila pasien kejang, atasi kejangnya dengan :
-         Memberikan obat  antikonvulsan (MgS04,  4 gram Intravena )
-         Lindungi pasien dari kemungkinan trauma
-         Beri oksigen 4-6 liter / menit
-         Baringkan pasien pada sisi kiri untuk mengurangi resiko aspirasi
-         Setelah kejang, aspirasi dan tenggorakan jika perlu
Eklampsia
Adalah preeklampsia yang memburuk disertai kejang – kejang dan bengkak pada muka dan kedua tungkai pada saat kehamilan trimester tiga, persalinan dan masa nifas.
Penatalaksanaan prarujukan :
Segera rujuk
Selama menunggu, lakukan monitor TTV dan penatalaksaan pra rujukan sama dengan preeclampsia berat.
Infeksi
-         Infeksi pada masa persalinan
-         Infeksi pada masa pasca persalinan
Kegawatdaruratan Neonatal

  1.  Asfiksia
  2. Infeksi Neonatal
  3. BBLR dan Hipotermia
  4. Ikterus / Hiperbilirubin
  5. Kejang pada BBL

0 komentar:

Posting Komentar

 

Welcome Blog Bidan Cantik © 2008. Design By: Buy Engagement Rings | Infidelity in Marriage by Blogger Templates